Rabu 04 Sep 2019 12:45 WIB

Mahasiswa Harvard Asal Palestina Akhirnya Tiba di AS

Mahasiswa asal Palestina Ismail B Ajjawi sebelumnya ditolak masuk ke Amerika Serikat

Red:
abc news
abc news

Mahasiswa asal Palestina Ismail B Ajjawi yang sebelumnya ditolak masuk ke Amerika Serikat padahal sudah diterima di Harvard University, akhirnya tiba di kampusnya di Kota Boston.

Ajjawi tiba hari Senin (2/9/2019) atau sehari menjelang dimulainya tahun ajaran baru di salah satu universitas terbaik di dunia tersebut.

Keluarga Ajjawi meengeluarkan pernyataan hari Senin lewat pengacara mereka, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung perjuangan Ajjawi dan membantu kedatangannya di AS.

"Selama sepuluh hari terakhir kami dipenuhi dengan keesulitan dan kecemasan, namun kami bersyukur dengan ribuan pesan dukungan dan khussnya apa yang dilakukan AMIDEAST," kata pernyataan seperti dikutip dari media kampus The Harvard Crimson.

"Kami berharap sekarang semua orang menghormati hak pribadi Ismail, dan dia bisa konsentrasi sepenuhnya dengan kuliahnya."

AMIDEAST adalah sebuah LSM di Washington yang berusaha membantu kegiatan pendidikan dan pelatihan di Timur Tengah dan Afrika.

Kedatangan Ismail di kampus Harvard juga disebutkan dalam postingan Twitter salah seorang temannya.

 

Ismail Ajjawi menjadi pemberitaan internasional setelah ditolak masuk ke AS oleh petugas imigrasi, ketika tiba di bandara Boston tanggal 23 Agustus lalu, padahal ketika itu Ajjawi memiliki visa resmi yang diterbitkan Pemerintah AS sendiri.

Menurut keterangan tertulis Ajjawi kepada Harvard Crimson minggu lalu ketika tiba di bandara, Ajjawi diperiksa selama beberapa jam oleh petugas imigrasi yang kemudian menolaknya masuk karena adanya komentar dari rekannya di media sosial yang mengkritik AS.

Karena itu, Ajjawi kemudian dipulangkan kembali ke Lebanon dimana dia tinggal selama ini.

Kesulitan yang dihadapi Ajjawi ini kemudian menimbulkan protes dari beberapa kelompok mahasiswa Harvard yang membuat petisi mendukung Ajjawi dan mendapat 7 ribu tanda tangan sampai hari Senin malam.

Apa yang dialami oleh Ajjawi tersebut juga mendapat perhatian dari beberapa lembaga internasional temasuk lembaga PBB yang bekerja membantu pengungsi Palestina.

Simak berita-berita lainya dari ABC Indonesia

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement