Jumat 06 Sep 2019 18:12 WIB

Kakek Dipenjara 45 Tahun karena Perkosa Putri Sendiri

Kakek ini diperkirakan akan meninggal di penjara.

Rep: Jamie McKinnell/ Red:
abc news
abc news

Seorang pria berusia 74 tahun Richard Haynes kemungkinan akan meninggal di penjara setelah mendapat hukuman 45 tahun penjara karena berulang kali memperkosa putrinya sendiri.

Dalam sidang di Pengadilan District di Sydney, Australia, Jumat (6/9), hakim Sarah Hugget mengatakan, Haynes besar kemungkinan akan meninggal dalam penjara karena hukuman minimum yang harus dijalaninya adalah 33 tahun penjara.

Pada masa-masa pertengahan sidang Maret lalu, Haynes yang sebelumnya diekstradisi dari Inggris, menyatakan diri bersalah atas serangkaian tuduhan pemerkosaaan, sodomi, juga penyerangan seksual lain yang terjadi pada 1970-an dan 1980-an.

Korbannya adalah putrinya sendiri Jennifer yang ketika itu berusia antara 4 sampai 11 tahun. Hakim menggambarkan apa yang dilakukan Haynes terhadap putrinya merupakan tindakan "menjijikan dan mengerikan" dan dilakukan untuk mempermalukan dan menguasai seseorang.

"Manipulasi psikologis yang digunakan oleh pelaku, ditambah dengan tindak kekerasan digunakan untuk menekankan kekuasaan dia terhadap anak putrinya," kata hakim.

Selama satu jam membacakan keputusan, hakim Hugget memerinci tindakan yang dilakukan oleh Haynes di mana dia mengancam, memarahi, dan membuat putrinya seperti budak lewat pelecehan seksual.

Ketika mendengar keputusan hakim Richard Haynes tidak menunjukkan reaksi sama sekali dan tidak melihat ke arah putrinya ketika Haynes dibawa oleh petugas.

Dalam persidangan Jennifer Haynes mengungkapkan bahwa bila dia memberitahu orang lain mengenai apa yang dilakukan bapaknya, ibunya akan meninggal karena itu kesalahan Jennifer.

Juga Richard Haynes mengancam akan membunuh saudara kandung Jennifer dan kucingnya. "Tidak seorang pun yang mencintai kamu. Saya bisa melakukan apa pun terhadap kamu," kata Haynes kepada putrinya ketika melakukan berbagai tindakan tersebut.

"Tidak ada yang perduli."

Hakim menggambarkan kesaksian yang dibeberkan Jennifer Haynes sebagai 'hal yang paling meyakinkan'. Jennifer sekarang berusia 49 tahun dan dia tidak keberatan identitasnya diungkap.

Karena perlakuan keji ayahnya tersebut, Jennifer mengalami gangguan psikologis yang disebut dissociative identity disorder alias memiliki beberapa identitas berbeda.

Identitas yang muncul antara lain menjadi Symphony seorang bocah perempuan berusia empat tahun dan seorang remaja putra bernama Muscles.

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement