Di Queesnland (Australia) sidang kasus pembunuhan dengan Terdakwa John William Chardon (72 tahun) telah memasuki fase akhir setelah para juri pada hari Senin (9/9/2019) menyatakan dia terbukti bersalah menyebabkan kematian istrinya Novy, meskti tidak terbukti melakukan pembunuhan.
Bagaimana saat-saat terakhir kehidupan wanita asal Surabaya yang sudah bertekad ingin keluar dari kehidupan suaminya tersebut?
Penelusuran ABC dari berbagai sumber menunjukkan bahwa mereka bertemu sekitar tahun 2001 dan meski ada perbedaan usia lebih dari 30 tahun, keduanya saling cinta dan menikah sebulan kemudian.
Saat itu John menjalankan bisnis di Indonesia dan Novy bekerja di salah satu jaringan hotel sebagai costumer relations.
Kesaksian di persidangan menyebut bahwa Novy mencintai John dan bersedia menikahi pria yang jauh lebih tua darinya itu "semata-mata karena faktor cinta".
Kehidupan pasangan ini pun berjalan sangat harmonis dan telah dikaruniai dua anak, yaitu Channelle (kini sekitar 15 tahun) dan Alex yang dua tahun lebih muda.
John juga memiliki dua anak lainya yang telah dewasa dan hampir sebaya dengan Novy, dari istri sebelumnya. Diketahui pula bahwa Novy merupakan wanita kelima yang dinikahi oleh John.
"Novy benar-benar mencintai John dan dia bilang John itu orangnya berbeda ketika mereka pertama kali bertemu," demikian kesaksian Deborah Manduapessy, salah satu rekan Novy, dalam persidangan.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, Novy mulai mendapatkan perlakukan kasar dari sang suami. Dia juga terserang gejala kepanikan setelah mengetahui suaminya itu berselingkuh.
"Novy bilang John sudah tidur dengan perempuan lain termasuk dengan anak-anak di bawah umur di Indonesia dan Filipina, remaja usia 16 dan 17 tahun dan menunjukkan foto-foto mereka," kata Deborah.
Seorang pegawai salon kecantikan yang biasa menangani bulu mata Novy, Jane Elizabeth Padden, juga menjadi tempat "curhat" ibu dua anak itu.
Novy menceritakan ke Jane betapa kehidupan pernikahannya tidak bahagia lagi dan dia ingin bercerai dari John.
"Novy bilang bila John keluar negeri, dia punya pacar di Filipina, dan bila ke Amerika dia akan pergi cari pelacur," demikian kesaksian Jane dalam persidangan.
Di akun Facebook Novy yang dimulai tahun 2011 - kini tak aktif lagi - dia menulis statusnya sebagai "single".
Itu sekitar setahun setelah pasangan ini sepakat untuk bercerai namun memilih tetap tinggal satu atap di rumah mereka di daerah Upper Coomera.
Foto-foto di akun medsos Novy ini berjumlah lebih dari 350 foto, menurut laporan media Gold Coast Bulletin, namun tak satu pun yang menampilkan foto John.
Hanya foto-foto kehidupan Novy bersama anak-anaknya dan rekan-rekannya.
Pada saat-saat itulah Novy diketahui menjalin hubungan dengan seorang pria yang jauh lebih muda dari John. Novy konon patah hati ketika pacarnya itu juga meninggalkannya.
Postingan-postingan Novy seperti layaknya akun medsos orang lain, menunjukkan momen-momen khusus seperti perayaan ulang tahun bersama rekan-rekannya.
Ada pula postingan saat dia berkunjung ke keluarganya di Indonesia, atau saat shopping di Sydney bersama pacar barunya.
"Novy ingin serius menggeluti bisnis memanjangkan bulu mata dan rambut," jelas seorang rekannya.
Sumber lainnya menyebut Novy sudah memantapkan diri untuk meninggalkan John karena "John telah menyia-nyiakan dia padahal Novy seorang wanita muda yang menarik".
Polisi yang menyelidiki kasus ini dalam keterangannya menyebutkan hubungan Novy dengan pacar barunya menunjukkan bahwa dia ingin menatap ke depan.
Mantan pacar tersebut tidak menjadi tersangka dalam kasus menghilangnya Novy.
Tepat sebelum Natal 2012, Novy memposting kata-kata mutiara di akun FB-nya, berbunyi: "Bila saya sendirian, saya ingat. Bila saya ingat, saya merasa sakit. Bila merasa sakit, saya menangis. Bila menangis, saya tak bisa berhenti".
Sejumlah komentar dalam Bahasa Indonesia atas postingan itu meminta Novy untuk bersabar dan terus berdoa.
Salah satu komentar itu berbunyi: "Insya Allah, akan selesai juga".
Pada tanggal 3 Februari 2013, postingan Novy yang tercatat sedang berada di daerah Pimpama, suburb di dekat Coomera, dia menulis: "Akhirnya punya ABN sendiri".
ABN adalah Australian Business Number, yaitu semacam surat izin usaha bagi setiap orang atau perusahaan yang ingin berbisnis di Australia.
Pada postingan berikutnya hari itu, Novy yang tercatat berada di daerah Broadbeach menulis dalam Bahasa Indonesia:
"Maaf, iPhone saya rusak." Itulah postingan Facebook terakhir dari Novy.
Tiga hari kemudian, dia menghilang dan tak diketahui keberadaannya sampai sekarang.
Di hari kejadian itu, sekitar Pukul 12:30 Novy bertemu dengan seorang pengacara yang kemudian mengirim surat terkait perceraian kepada John.
Setelah itu, diketahui bahwa Novy dan putrinya pergi ke rumah seorang teman untuk mempersiapkan pernyataan tertulis proses perceraiannya.
Selanjutnya, Novy mengantar anaknya itu pulang ke rumah mereka sebelum Pukul 9 malam - dan Novy sendiri pergi menemui temannya di sebuah restoran Thailand di daerah Runawai Bay.
Rekaman Kamera CCTV menunjukkan bahwa Novy mampir mengisi bahan bakar di pompa bensin di Coomera dan berhenti di drive-through McDonald dalam perjalanan ke Runaway Bay.
Menurut keterangan John di persidangan, ketika istrinya itu pulang ke rumah antara Pukul 10:30 - Pukul 11 malam, dia hanya bilang "saya akan pergi, saya harus pergi".
Malam itu Novy mengenakan celana pendek dan baju kaos, yang oleh John dalam persidangan disebut sebagai "mirip pelacur".
Novy tak pernah diketahui lagi keberadaannya sejak pulang ke rumahnya malam itu. Keesokan harinya, seorang rekannya yang khawatir datang ke sana mencari Novy. Dia tak ada.
Sampai para juri pada hari Senin (9/9/2019) menyatakan John terbukti bersalah atas dakwaan menyebabkan hilangnya nyawa istrinya, Novy tak diketahui ada dimana.
Keesokan harinya, mobil Novy ditemukan di dekat stasiun kereta, sedangkan ponsel, dompet, tablet komputer, dan kopernya hilang. Tapi paspornya tidak ikut hilang.
Selang beberapa hari kemudian, John bersama kedua anak mereka pergi ke Indonesia, tanpa Novy.
Hal ini menimbulkan kecurigaan keluarganya, karena setahu mereka Novy tidak akan meninggalkan anak-anaknya itu.
John sendiri, pada Oktober 2015 dipenjara dalam kasus terpisah, yaitu pelecehan seksual terhadap anak-anak yang dia lakukan di tahun 1990-an.
Pengadilan Banding di Brisbane saat itu menguatkan vonis enam tahun terhadap John, dan berhak mengajukan bebas bersyarat setelah tiga tahun.
Dalam dakwaan ini disebutkan bahwa John menggauli gadis remaja usia 15 tahun, yang dia daftarkan sebagai pembantu di rumahnya.
Korban tersebut, pada usia 17 tahun, kemudian menandatangani dokumen yang menyatakan dirinya setuju berhubungan seks dengan John Chardon dengan imbalan uang.
Kontrak tersebut berakhir tahun 2003, yaitu sekitar dua tahun setelah John menikahi Novy.
Sidang pekan depan yang dipimpin Hakim A.Lyons ini akan memasuki tahap vonis.
Dalam sistem hukum di Australia, dakwaan menyebabkan orang lain meninggal dunia (manslaughter) lebih ringan ancaman hukumannya dibandingkan dakwaan melakukan pembunuhan dengan sengaja (murder).
Kasus ini disidangkan di Mahkamah Agung Queensland, atau supreme court, yang berwenang memeriksa kasus-kasus kriminal di negara bagian tersebut.
Simak berita lainnya dari ABC Indonesia.