Sejumlah ibu rumah tangga di Sydney ditahan polisi dengan tuduhan melakukan penipuan terkait pusat penitipan dan perawatan anak. Tujuan mereka adalah untuk mendapat uang dari subsidi pemerintah.
Polisi menahan 16 perempuan dalam serangkaian penggerebekan di Sydney, hari Kamis (12/9). Sebelumnya, tujuh pria dan seorang wanita dikenai tuduhan resmi.
Kepolisian sudah menjatuhkan tuduhan terhadap 17 orang, bulan Mei lalu, atas keterlibatan mereka dengan Rumah Pengasuhan Anak Red Rose Family Day Care yang berlokasi di Sydney dan Wollongong.
Polisi mengatakan perusahaan penitipan dan perawatan anak ini sudah membuat laporan palsu lewat program perawatan anak yang dibiayai oleh negara, bernama CCSS.
Dalam laporan yang dipalsukan, perusahaan tersebut meminta pemerintah mengembalkian dana hingga $AUD 4 juta, lebih Rp 40 miliar) dalam masa delapan bulan.
Di Australia, pemerintah memberikan subsidi bagi pengasuhan anak untuk mendorong lebih banyak keluarga dari golongan menengah ke bawah untuk bekerja.
Dalam sistem CCSS, subsidi diberikan langsung kepada penyedia jasa pengasuhan anak berdasarkan jumlah anak yang diasuh oleh mereka.
Dengan sistem itu, keluarga hanya membayar sisa antara biaya yang dikenakan oleh penyedia dengan subsidi dari pemerintah.
Ketika polisi melakukan penahanan di bulan Mei, ditemukan Rumah Pengasuhan Red Rose Family Day Care telah memalsukan nama anak-anak yang mereka asuh, yang sebenarnya tidak pernah ada.
Selain itu polisi menemukan sejumlah orang tua menjual informasi mengenai keluarga mereka ke Rumah Pengasuhan tersebut, sehingga Red Rose bisa mengajukan tagihan subsidi kepada pemerintah.
Menurut laporan yang diperoleh ABC, Rumah Pengasuhan itu memang betul ada, namun tidak pernah ada anak-anak yang diasuh disana.
Di salah satu rumah pengasuhan yang disebutkan merawat 50 anak-anak, ternyata alamatnya adalah sebuah garasi.
Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini.