Para diplomat asing yang berkantor di ibukota Australia, Canberra, secara keseluruhan berhutang denda parkir sekitar Rp 600 juta. Di antaranya ada denda yang sudah dikeluarkan 16 tahun lalu.
Data yang dikeluarkan oleh pemerintah negara bagian ACT menunjukkan sebanyak 423 denda parkir yang telah dikeluarkan terhadap para dilomat asing. Jenis pelanggaran mulai dari parkir di tempat khusus mobil medis sampai parkir di tempat berbayar tapi tidak membayar.
Secara keseluruhan, empat kedutaan yang paling banyak mengemplang denda parkir di Canberra yaitu Kedubes Rusia, Slovakia, Afghanistan dan Rumania.
Sekitar 50 persen dari denda tersebut paling banyak dilakukan oleh diplomat dan staf dari Kedutaan Rusia dan Slovakia.
Staf dari Kedutaan Rusia sendiri sudah dikenai denda 175 kali yang belum dibayar dengan nilai keseluruhan $AUD 23 ribu (sekitar Rp 230 juta).
Kedutaan tersebut memiliki 15 diplomat di Canberra, meski keluarga dan staf boleh menggunakan kendaraan diplomatik yang memiliki nomor polisi berbeda dengan yang lain.
Kekebalan diplomatik
Menurut Konvensi Wina, para diplomat yang ditempatkan di negara lain tidak bisa dikenai dakwaan hukum oleh pihak berwenang setempat.
Namun pemerintah Australia telah meminta kepada para diplomat untuk menghormati hukum di Australia dan mengikuti petunjuk pihak kepolisian.
Sebagian besar kedutaan mengikuti arahan tersebut dengan mengikuti aturan lalu lintas dan membayar denda bila memang mereka melakukan pelanggaran.
Menurut aturan yang tertera di situs Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia mengenai perilaku para diplomat, disebutkan bahwa polisi bisa menghentikan kendaraan diplomatik dan meminta pengemudinya tes alkohol atau narkoba, namun mereka tidak berhak menahan diplomat asing.
Juga petugas bisa mengeluarkan denda bagi kendaraan diplomatik namun pengadilan tidak bisa memaksa diplomat untuk membayar.
Dari 423 denda yang belum dibayar pelanggaran yang dilakukan bervariasi, mulai dari parkir di tempat yang seharusnya diperuntukkan bagi dokter dan parkir untuk mereka yang difabel.
Delapan dari denda yang belum dbiayar itu berasal dari tahun 2003, 16 tahun yang lalu.
Pemerintah negara bagian ACT yang membawahi Canberra terus mencatat semua pelanggaran dan mengirimkan surat kepada kedutaaan, walau denda tersebut tidak dibayar.
Seorang juru bicara pemerintah mengatakan 'kami memperlakukan pelanggaran parkir ini sebagai hal yang serius dan mengirim surat kepada kedutaan berharap mereka membayar semua denda."
Hari Senin (23/9/2019), Departemen Luar Negeri Australia (DFAT) mengatakan berharap semua denda itu akan dibayar.
"[DFAT] berharap para diplomat menghormati hukum Australia dan membayar denda yang dijatuhkan." kata seorang juru bicara DFAT.
"DFAT secara teratur mengingatkan kepada para diplomat bahwa mereka memiliki kewajiban untuk mentaati peraturan di Australia."
ABC telah memiunta komentar dari Kedutaan Rusia di Canberra.
Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini