REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Bandar udara internasional baru di kawasan Daxing, Beijing, secara resmi mulai beroperasi pada Rabu (25/9). Presiden China Xi Jinping memimpin peresmian bandara baru yang lebih luas dan lebih megah daripada Bandara Internasional Ibu Kota Beijing (BCIA).
Peresmian tersebut dilakukan menjelang peringatan 70 tahun berdirinya Republik Rakyat China pada bulan Oktober 2019. Pesawat berbadan lebar jenis A-380 milik maskapai penerbangan China Southern Airlines merupakan pesawat pertama yang tinggal landas dari bandara baru tersebut pada pukul 16.22 waktu setempat (15.22 WIB) tujuan Guangzhou, Provinsi Guangdong.
Diikuti oleh enam pesawat lainnya yang juga melakukan penerbangan perdana dari bandara yang bentuknya menyerupai sayap burung "phoenix" tersebut. Bandara yang berjarak sekitar 46 kilometer di sebelah selatan pusat Kota Beijing dan sekitar 80 kilometer dari BCIA itu akan menjadi pangkalan udara baru karena lokasinya berdekatan dengan Kota Tianjin dan Provinsi Hebei.
Pada 2025 Bandara Daxing diperkirakan mampu menampung 72 juta penumpang, 2 juta ton barang, dan 620.000 keberangkatan dan ketibaan pesawat. Hanya butuh 8 menit, penumpang berjalan kaki dari terminal utama bandara menuju garbarata.
Informasi yang dihimpun Antara di Beijing, pemindahan pengoperasian pesawat, baik domestik maupun internasional, dari BCIA ke Bandara Daxing akan dilakukan secara bertahap selama dua hingga tiga tahun. Kereta penumpang menuju Bandara Daxing juga telah disiapkan dari Stasiun Beijing Nan yang merupakan pangkalan utama kereta cepat menuju kota-kota di China selatan dan timur.