Rabu 02 Oct 2019 08:58 WIB

Seorang Pendemo Hong Kong Tertembak di Dada

Bentrokan terjadi di Hong Kong saat peringatan 70 tahun Partai Komunis China.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Ani Nursalikah
Seorang pendemo membakar foto Presiden China Xi Jinping dalam protes di Hong Kong, Selasa (1/10). Polisi menembak seorang pendemo di dada dari jarak dekat hingga berdarah di bahu.
Foto: AP Photo/Vincent Thian
Seorang pendemo membakar foto Presiden China Xi Jinping dalam protes di Hong Kong, Selasa (1/10). Polisi menembak seorang pendemo di dada dari jarak dekat hingga berdarah di bahu.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Seorang pengunjuk rasa Hong Kong tertembak di dadanya. South China Morning Press mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan seorang pria ditembak di dadanya oleh tembakan langsung polisi di Jalan Hoi Pa, Tsuen Wan, Selasa (1/10).

Dilansir Guardian, foto-foto beredar di media sosial yang menunjukkan petugas dan bantuan pertama hadir untuk korban yang tertembak itu. Para pemrotes sebelumnya melemparkan bom bensin. Polisi kemudian menembakkan gas air mata dalam bentrokan di hari peringatan ke-70 berdirinya Republik Rakyat China.

Baca Juga

Demonstran memblokir jalan di seluruh wilayah. "Saya tidak muda, tetapi jika kita tidak berbaris sekarang, kita tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk berbicara lagi, sesederhana itu," kata seorang demonstran di dekat Causeway Bay yang merupakan wanita berusia 42 tahun dengan perusahaan logistiknya sendiri yang mengidentifikasi dirinya sebagai Li.

Polisi mengatakan menangkap lima orang, berusia antara 17 dan 25 tahun di distrik pusat Wan Chai, Senin malam. Sebelumnya, mereka mengatakan menemukan walkie-talkie, korek api dan bahan untuk bom bensin, termasuk bahan bakar dan botol kosong 18 liter.

Sekitar ribuan orang terlihat memadati Causeway Bay pada siang waktu lokal, Guardian melaporkan pada Selasa (1/10). Jumlah massa diperkirakan melonjak ketika hari terus bergulir. Reuters melaporkan pemerintah Hong Kong telah memerintahkan semua orang segera mengevakuasi kompleks dewan legislatif.

Sebelumnya, polisi yang didukung oleh truk meriam air yang menyebarkan pewarna biru di luar markas pemerintah berusaha mencegah pengunjuk rasa maju ke kantor penghubung Beijing setelah mereka melempar bom molotov. Hal ini mengikuti laporan bahwa pengunjuk rasa berupaya untuk membuka pintu yang diyakini mengarah ke kompleks dewan legislatif setelah mereka dipaksa keluar pada Ahad lalu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement