Kamis 03 Oct 2019 00:19 WIB

Kepala Polisi Hong Kong Akui Demo Selasa Paling Kacau

Polisi menembak seorang demonstran di dada dalam jarak sangat dekat.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Polisi antihuru-hara di jalanan Hong Kong, Selasa (1/10).
Foto: AP Photo/Vincent Thian
Polisi antihuru-hara di jalanan Hong Kong, Selasa (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Kepala Kepolisian Hong Kong Stephen Lo mengatakan aksi demonstrasi pada peringatan 70 tahun kekuasaan Partai Komunis China, Selasa (1/10), menjadi yang paling keras dan kacau. Personel polisi Hong Kong diketahui menembak salah satu demonstran bernama Tsang Chi-kin (18 tahun) di bagian dada dengan peluru tajam.

Aksi penembakan terhadap Tsang viral di media sosial. Polisi menembaknya dari jarak sangat dekat. Kendati demikian Stephen tetap membela anak buahnya.

Baca Juga

Menurut dia, penembakan itu sah dan masuk akal. Sebab petugas terkait mengira nyawanya dan rekan-rekannya terancam. "Dia (petugas) tidak memutuskan jarak antara dia dan penyerang," katanya saat ditanya mengapa penembakan dilakukan dari jarak dekat, dikutip laman BBC, Rabu (2/10).

Dalam video yang beredar di media sosial, Tsang dan beberapa pengunjuk rasa lainnya tampak melawan aparat kepolisian. Di antara mereka ada yang membawa tiang besi, termasuk Tsang. Pada momen kisruh itu, polisi menembak dada Tsang dari jarak dekat.

Setelah kejadian tersebut, dia segera dilarikan ke rumah sakit. "Dada saya sakit, saya harus pergi ke rumah sakit," ujar Tsang saat itu.

Otoritas Hong Kong melaporkan saat ini kondisinya telah stabil. Aksi demonstrasi di Hong Kong pada Selasa lalu, yakni saat Partai Komunis merayakan 70 tahun kekuasaannya, memang berbeda. Aparat keamanan Hong Kong lebih berjibaku dalam menangani para demonstran.

Polisi dilaporkan menangkap 269 pengunjuk rasa. Itu merupakan jumlah demonstran terbanyak yang ditangkap dalam satu hari sejak aksi demonstrasi di sana dimulai sekitar empat bulan lalu.

Mereka yang ditangkap berusia antara 12 hingga 71 tahun. Lebih dari 100 orang dilarikan ke rumah sait dan 30 polisi dilaporkan mengalami luka-luka.

Pada unjuk rasa Selasa lalu, polisi menembakkan 900 peluru karet dan 1.400 gas air mata. Bandingkan dengan 1.000 tabung gas air mata yang ditembakkan dalam dua bulan pertama gelombang demonstrasi.

Pada Rabu, para pelajar dan pekerja di Hong Kong turun ke jalan untuk memprotes penembakan terhadap Tsang. Mereka berbaris di Chater Garden, salah satu pusat bisnis di sana.

Ada pula yang berkumpul di tempat Tsang bersekolah, yakni di Tsuen Wan Public Ho Chuen Yiu Memorial College. Mereka memekikkan "bebaskan Hong Kong" dan mendesak dilakukan penyelidikan komprehensif atas aksi penembakan polisi terhadap Tsang.

"Ini konyol, penembakan tidak bisa terjadi dan itu seharusnya tidak terjadi di Hong Kong. Kejadian tersebut benar-benar mengecewakan saya tentang polisi itu," kata seorang pelajar berusia 17 tahun yang bersekolah di tempat yang sama dengan Tsang.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement