Kamis 24 Oct 2019 17:26 WIB

Temukan 39 Mayat, Inggris Investigasi di Irlandia Utara

Polisi Inggris menemukan 39 mayat di dalam truk kontainer di timur London.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Polisi membawa truk kontainer berisi 39 jenazah dari kawasan industri di Thurrock, selatan Inggris, Rabu (23/10).
Foto: AP Photo/Alastair Grant
Polisi membawa truk kontainer berisi 39 jenazah dari kawasan industri di Thurrock, selatan Inggris, Rabu (23/10).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kepolisian Inggris sergap dua lokasi di Irlandia Utara pada Kamis (24/10). Penyergapan tersebut dilakukan terkait penemuan 39 mayat di truk kontainer di timur London Rabu (23/10) kemarin.

Setelah menanyai pengemudi truk, polisi melakukan investigasi. Truk dan kontainer yang berisi jasad di dalamnya tampaknya menggunakan jalur yang berbeda sebelum akhirnya sampai di kawasan industri Waterglade Industrial Park.

Baca Juga

Kepolisian Inggris mengatakan mereka yakin kontainer itu berasal dari pelabuhan Zeebrugge, Belgia. Kontainer tersebut sampai ke pelabuhan Pufleet, Inggris pada Rabu pagi.

Laporan Badan Kejahatan Inggris tentang kejahatan berat dan terorganisir yang dirilis tahun lalu menemukan ada 'fokus yang lebih besar' dalam meningkatnya penyelundupan manusia di Belgia. Hal itu setelah kamp pengungsi di Dunkirk ditutup pada 2017 lalu.

Pada Rabu kemarin polisi Inggris menemukan 39 mayat di sebuah truk kontainer. . Pengemudi truk itu, seorang laki-laki berusia 25 tahun yang berasal dari Irlandia Utara ditangkap atas tuduhan pembunuhan.

"Kami sedang dalam proses mengidentifikasi korban, namun saya kira prosesnya akan berlangsung lama," kata Kepala Inspektur Polisi London Andrew Mariner.

Layanan darurat London mengatakan jenazah-jenazah itu ditemukan di sebuah kontainer di Waterglade Industrial Park, di Grays. Letaknya sekitar 20 mil dari Sungai Thames, pusat kota London.

"Sehubungan insiden ini kami telah menangkap pengemudinya yang masih berada dalam tahanan di saat penyelidikan kami berlanjut," kata Mariner. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement