Salah satu jaringan supermarket terbesar di Australia Woolworths mengatakan bahwa selama 10 tahun terakhir mereka salah membayar upah dengan nilai sekitar Rp 3 triliun.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan hari Rabu (30/10/2019), Woolworths mengatakan menemukan adanya kesalahan pembayaran terhadap 5.700 karyawan mereka di seluruh Australia.
Kebanyakan kurangnya pembayaran dari yang seharusnya tersebut sebagian besar meliputi para manajer berbagai departemen di jaringan supermarket mereka.
Dengan pengakuan ini, Woolworths masuk dalam kelompok perusahaan yang mengakui salah bayar karyawan mereka di Australia seperti Wesfarmers, Qantas, Commonwealth Bank, Super Retail Group, Michael Hill Jewellers dan ABC.
Menurut perusahaan tersebut, kesalahan pembayaran tersebut sudah berlangsung sejak tahun 2010, dan keseluruhan pembayaran yang akan dilakukan Woolworths berkisar antara 200 juta dolar Australia sampai 300 juta dolar Australia.
"Kami meminta maaf sebesar-besarnya atas kesalahan ini," kata Direktur Eksekutif Woolworths Brad Banducci.
"Prioritas utama sekrang untuk kelompok Woolworths Group adalah mengatasi masalah ini dan memastikan hal tersebut tidak terjadi lagi."
Namun Fair Work Ombudsman (FWO), sebuah lembaga yang menangani masalah para pekerja di Australia, mengatakan tidak menerima permintaan maaf Woolworths, dan mengatakan akan membawa perusahaan tersebut ke pengadilan.
Woolworths telah membuat sebuah situs baru dimana para pekerja yang kemungkinan terpengaruh untuk memasukkan rincian data pribadi mereka: team.woolworths.com.au.
Perusahaan tersebut menjanjikan kepada staf yang masih bekerja ataupun yang tidak lagi bahwa mereka akan mendapat hak mereka sepenuhnya, dengan tambahan bunga dan dana pensiun secepat mungkin.
Dalam waktu dekat Woolworths juga akan memberikan 'bayaran sementara' sebelum Hari Natal untuk pekerja yang terpengaruh, terutama dari data dua tahun terakhir dari September 2017 sampai Agustus 2019, data yang sudah diaudit selama ini.
Rata-rata setiap tahunnya selama 10 tahun terakhir Woolworths upah yang tidak dibayarkan kepada karyawan bernilai sekitar 33 juta dolar Australia.
Lihat berita selengkapnya dalam bahasa Inggris di sini