REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pemerintah Korea Utara (Korut) menyebut Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe idiot dan penjahat. Itu merupakan respons Pyongyang setelah Abe mengkritik uji coba rudal Korut.
"Abe adalah seorang idiot dan penjahat karena dia membuat keributan seolah-olah bom nuklir dijatuhkan di tanah Jepang, mempersoalkan uji coba Korut terhadap peluncur roket multipel super besar," kata media Pemerintah Korut, Korean Central News Agency (KCNA) mengutip pernyataan Duta Besar Korut untuk Jepang Song Il-ho, Kamis (7/11).
Menurut dia, Abe tak seharusnya berpikir dapat berkunjung ke Korut. "Abe disarankan tak bermimpi selamanya melintasi ambang Pyongyang saat ia melemparkan semburan penyalahgunaan pada langkah-langkah adil Korut untuk membela diri," ujarnya.
Saat menghadiri KTT ASEAN ke-35 di Bangkok, Thailand, Abe mengecam uji coba rudal yang dilakukan Korut. Hal itu termasuk yang terjadi pada akhir Oktober lalu ketika Korut meluncurlan dua proyektil ke Laut Jepang.
Abe kemudian mengatakan ingin bertemu dengan pemimpin Korut Kim Jong-un untuk menuntaskan masalah dan ketegangan antara kedua negara. Abe menghendaki pertemuan digelar tanpa prasyarat apa pun.
Pada 2 Oktober lalu, Korut melakukan uji coba rudal balistik berbasis kapal selam atau submarine-launched ballistic missiles (SLBM) tipe terbaru bernama Pukguksong-3.
Ahli pertahanan dari the Korea Defense and Security Forum yang berbasis di Seoul, Korsel, Shin Jong-woo mengatakan rudal Pukguksong menunjukkan adanya kemajuan teknis yang dicapai Korut.
“Rudal Pukguksong-3 tampaknya lebih besar dan lebih panjang dari versi sebelumnya. Berbeda dari rudal Pukguksong-1, rudal yang baru dikembangkan juga tampaknya tidak memiliki sirip yang memutar, karena digunakan pada rudal atau bom konvensional untuk meningkatkan kemudi serta presisi. Penyisihan hal itu menunjukkan stabilitas penerbangannya,” kata Shin.
Dia melihat Pukguksong-3 memiliki desain yang mirip dengan rudal JL-2 SLBM Cina. “Kemiripan luar dengan rudal Cina berarti Korut bertujuan untuk mengamankan SLBM yang dapat membawa beberapa hulu ledak,” ujarnya. Shin mengatakan JL-2 SLBM milik Beijing dapat membawa tiga hingga delapan hulu ledak.
Sejauh ini Korut telah melakukan 12 kali uji coba senjata semacam itu. Hal tersebut dikhawatirkan meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea.