Jumat 15 Nov 2019 16:01 WIB

Australia Bersiap Hadapi Angin Kencang di Tengah Kebakaran

Sebanyak 270 rumah dan satu juta hektare lahan hancur dalam kebakaran Australia.

Pemadam kebakaran di pedesaan Australia harus bekerja begitu dekat dengan api.
Foto: ABC/Cam Neville
Pemadam kebakaran di pedesaan Australia harus bekerja begitu dekat dengan api.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Australia bersiap menghadapi angin kencang yang dapat memicu kebakaran hutan di dua negara bagian selama akhir pekan, Jumat (15/11). Sebanyak 270 rumah dan satu juta hektare lahan hancur selama kebakaran pekan lalu.

Biro cuaca negara itu memperingatkan angin dan sambaran petir meningkatkan ancaman bagi masyarakat di dua negara bagian di pantai timur negara itu. "Sebuah ledakan baru dari angin barat yang kering akan mengakibatkan bahaya kebakaran yang parah di Darling Downs dan Granite Belt," ujar Biro Meteorologi ditandai untuk wilayah perbatasan antara negara bagian Queensland dan New South Wales.

Baca Juga

Ia menambahkan badai mungkin terjadi di bagian utara wilayah itu membawa risiko petir sebagai sumber pengapian untuk kebakaran baru. Di New South Wales, 259 rumah telah hancur selama sepekan terakhir dan 59 kebakaran hutan atau semak masih menyala.

Di Queensland, tempat 16 rumah telah hancur sejak 7 November. Sebanyak 59 titik api masih menyala.

Musim kebakaran telah dimulai lebih awal dari biasanya, pada musim semi Belahan Bumi Selatan, dan diperkirakan akan panjang dan brutal tahun ini karena kekeringan tiga tahun telah meninggalkan petak luas di timur dan barat Australia lebih rentan terhadap kebakaran.

Melihat upaya mencegah kelelahan di antara petugas pemadam kebakaran, Australia Barat telah mengirim tim ke luar untuk mengurangi kru yang lelah di pantai timur, dan Selandia Baru juga telah mengirim bala bantuan.

"Kami melakukan apa yang kami bisa untuk sesama warga Aussies kami sambil tetap mempertahankan sumber daya di garis depan, yang telah sangat dibutuhkan dalam beberapa hari terakhir," kata Departemen Pemadam Kebakaran dan Layanan Darurat Australia Barat di media sosial.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement