Kamis 21 Nov 2019 17:30 WIB

PM Nepal Rombak Kabinet

Jajaran kabinet baru di Nepal telah dilantik pada Kamis (21/11)

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Perdana Menteri Nepal Khadga Prasad Sharma Oli.
Foto: Reuters/Navesh Chitrakar
Perdana Menteri Nepal Khadga Prasad Sharma Oli.

REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Perdana Menteri Nepal K.P. Sharma Oli memutuskan untuk merombak kabinetnya. Dikutip dari Reuters, dia pun akhirnya melantik jajaran pembantu pemerintahan pada Kamis (21/11).

Sebuah pernyataan pemerintah mengatakan Oli memilih enam menteri kabinet dan tiga menteri junior, Rabu. Atas keputusan itu, beberapa pihak melihatnya sebagai upaya untuk mempertahankan kuasanya dan mempererat jalinan dengan sekutu.

Baca Juga

Pengkritik Oli mengatakan pemimpin politik itu menambah loyalis di pemerintahnya karena sekutu politik mempertanyakan pemimpin yang berusia 67 tahun itu. Kesehatannya buruk sejak transplantasi ginjal di India pada 2007 membuat posisinya diragukan.

Oli, seorang komunis moderat, memimpin koalisi dengan mantan pemberontak Maois untuk kemenangan mengejutkan dalam pemilihan nasional sekitar dua tahun lalu. Mantan Maois sejak itu bergabung dengan kelompok Oli.

Juru bicara partai menyatakan sebagai keberpihakan bagi mantan Maois, Oli setuju untuk membiarkan mantan kepala pemberontak Prachanda menjadi ketua eksekutif Partai Komunis Nepal yang berkuasa. Ini cara Oli mencoba merangkul kepentingan sekutu.

Prachanda telah menekan Oli untuk memberikan posisi perdana menteri sebelum masa jabatannya berakhir pada 2022 di bawah kesepakatan pembagian kekuasaan antara kedua pemimpin. Analis politik independen melihat dengan diberikan posisi penting untuk Prachanda akan membiarkan Oli menyelesaikan masa jabatannya sebagai perdana menteri.

Oli selama masa jabatan pertamanya menentang pertikaian perbatasan dengan India, kekuatan tetangga dengan pengaruh politik dan ekonomi utama di Nepal. Perselisihan yang terjadi itu mengakibatkan kekurangan barang-barang kebutuhan sehari-hari. Di antaranya seperti bahan bakar dan obat-obatan selama berbulan-bulan pada 2015 dan 2016. India telah membantah melakukan blokade.

Sejak itu Oli dianggap lebih dekat ke China, setuju untuk mempertimbangkan jalur kereta api China diperluas ke ibu kota Nepal, Kathmandu. Dia pun merencanakan kerja sama membangun terowongan melintasi Himalaya ke Tibet. China juga telah setuju untuk memberikan akses jalan dan pelabuhan kepada Nepal yang terkurung jalur daratan saat itu berusaha mengurangi dominasi India.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement