Senin 25 Nov 2019 00:30 WIB

Wapres AS Tegaskan Dukungan ke Kurdi Irak

Wapres AS Mike Pence bertemu petinggi kurdi Irak Nechirvan Barzani.

peshmerga atau milisi Kurdi di Irak
Foto: VOA
peshmerga atau milisi Kurdi di Irak

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence mengumumkan kunjungannya ke Irak. Kunjungan ini untuk memastikan kembali Washington mendukung Kurdi di Irak meski Presiden Donald Trump menaik pasukan dari tetangga Irak yakni Suriah.

Pence bertemu dengan presiden wilayah semi otonomi Kurdi di Irak, Nechirvan Barzani. Pence mengingatkan AS dan Kurdi masih memiliki ikatan yang kuat.

Baca Juga

"Rakyat Amerika Serikat dan rakyat Kurdi di seluruh kawasan memiliki ikatan yang kuat yang ditempa oleh peperangan," kata Pence, seperti dilansir dari Deutsche Welle, Ahad (24/11).

Sementara itu Barzani berterimakasih kepada Pence. Karena militer AS sudah membantu Kurdi berperang melawan kelompok bersenjata ISIS.

"Kedatangan Anda di waktu yang khusus ini sangat penting mengisyaratkan Anda melanjutkan dukungan terhadap Kurdi dan Irak," kata Barzani.

Keduanya menyinggung tentang aliansi AS-Kurdi yang melemah. Terutama setelah Trump memutuskan untuk menarik pasukan AS dari utara Suriah.

Langkah tersebut memicu kritikan dari berbagai pihak. AS disebut telah mengkhianati Kurdi yang membantu mereka melawan ISIS. Membuat Kurdi mencari bantuan dari Presiden Suirah Bashar al-Assad dan Rusia.

Sementara itu Turki yang merebut wilayah bekas kekuasan AS menggelar serangan ke Kurdi Suriah. Wilayah diklaim Kurdi Suriah sebagai tanah itu leluhur mereka.

Pada Sabtu (23/11) lalu Pence menerima uraian rahasia di Pangkalan Udara Al-Asad, Irak. Pangkalan ini adalah tempat di mana pasukan AS meluncurkan operasi ke Suriah yang menghasilakan kematian ketua ISIS Abu Bakar al-Baghdadi.

Pence yang mengunjungi zona konflik dengan pesawat kargo tetap merahasiakan perjalanannya. Tapi ia juga menerima panggilan telepon dari Perdana Menteri Irak Adel Abdul Mahdi walaupun keduanya tidak bertemu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement