Setelah 14 tahun memimpin Jerman, Kanselir Angela Merkel hari Jumat (6/12) melakukan kunjungan resmi pertamanya ke bekas kamp penampungan Auschwitz, di mana lebih 1 juta warga Yahudi dan kelompok oposisi dibunuh rejim Hitler.
Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki akan mengantarkan Angela Merkel ke tempat peringatan kejahatan Nazi-Hitler itu. Juga hadir mantan tahanan yang masih hidup dan perwakilan dari berbagai organisasi Yahudi.
Kunjungan Angela Merkel berkaitan dengan ulang tahun ke 10 pembentukan Yayasan Auschwitz-Birkenau, yang bertugas mengelola situs tersebut.
Dalam kunjungannya, Merkel akan mengumumkan secara resmi bahwa Jerman akan menyumbangkan 60 juta euro sebagai bantuan keuangan kepada Yayasan Auschwitz-Birkenau.
Komite Internasional Auschwitz menyebut kunjungan Angela Merkel sebagai "sinyal yang sangat penting" dari solidaritas dengan para korban yang selamat dari "kengerian Holocaust".
"Jerman tidak bisa hanya diam"
Merkel dijadwalkan berbicara di kamp penampungan Birkenau, dan mengunjungi Tembok Kematian di bagian Auschwitz, di mana tentara Nazi menembak ribuan orang, kebanyakan dari mereka tahanan politik dari Polandia.
"Ini adalah tempat yang menuntut," kata Helmut Schmidt di Auschwitz ketika berkunjung November 1977. "Namun, saya yakin kanselir Jerman tidak bisa hanya diam saja di sini."
Kunjungan Helmut Schmidt itu adalah kunjungan pertama seorang pemimpin Jerman ke lokasi kamp konsentrasi Nazi dan pusat pemusnahan di Polandia itu. Sejak kamp penampungan Auschwitz dibuka pada tahun 1940 sampai hari pembebasannya oleh pasukan Soviet tahun 1945, rejim Nazi telah membunuh lebih dari 1,1 juta orang di tempat itu.
Dua belas tahun setelah kunjungan Helmut Schmidt, penggantinya, Helmut Kohl, juga datang ke Ausschwitz. Ketika itu Helmut Kohl menulis di buku tamu tentang "penderitaan yang tak terkatakan" yang dialami banyak orang "atas nama Jerman."
'Tanggung jawab abadi' Jerman
"Di sini kami memperbarui janji kami untuk melakukan semua yang kami bisa demi memastikan bahwa kehidupan, martabat dan hak untuk kebebasan tetap terjaga di bumi ini, tidak peduli kepada tuhan yang mana mereka beribadah atau dari siapa mereka berasal atau diturunkan," tulis Helmut Kohl.
Angela Merkel sendiri ketika berkunjung ke kamp konsentrasi lain di Dachau tahun 2013 mengatakan, Jerman memiliki "tanggung jawab abadi" setelah "episode mengerikan dan belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kita".
"Situs seperti ini mengingatkan kita masing-masing untuk membantu memastikan, bahwa hal-hal seperti ini tidak akan pernah terjadi lagi", kata Merkel.
hp/yp