Selasa 10 Dec 2019 12:01 WIB

Lalu Lintas Paris Lumpuh

Warga Prancis melakukan demonstrasi menentang reformasi sistem pensiun.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ani Nursalikah
Lalu Lintas Paris Lumpuh. Foto ilustrasi sebuah peron di stasiun kereta api Lyon Perrache di Paris, Prancis kosong dari penumpang saat unjuk rasa menentang perubahan (reformasi) sistem pensiun, Kamis (5/12).
Foto: AP Photo/Laurent Cipriani
Lalu Lintas Paris Lumpuh. Foto ilustrasi sebuah peron di stasiun kereta api Lyon Perrache di Paris, Prancis kosong dari penumpang saat unjuk rasa menentang perubahan (reformasi) sistem pensiun, Kamis (5/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Masyarakat di Paris, Prancis harus menghadapi kelumpuhan transportasi setelah kereta tidak beroperasi dan jalanan yang macet, Senin (9/12). Unjuk rasa yang dilakukan masih menghentikan jalur transportasi selama lima hari terakhir.

Mengutip risiko keselamatan, jaringan kereta api nasional SNCF memperingatkan masyarakat, termasuk turis untuk tetap di rumah atau menggunakan moda transportasi alternatif pada Senin. Jadwal kereta api masih mengalami gangguan dan hanya mengoperasikan beberapa jadwal saja.

Baca Juga

Hanya sekitar seperenam dari kereta Prancis yang beroperasi. Jalur kereta internasional juga mengalami gangguan. Aktivis juga memblokir depot bus di sekitar Paris.

Seorang warga Paris, Gabriella Micuci dari pinggiran kota Paris Le Bourget, berjalan beberapa kilometer di bawah hujan yang dingin, kemudian masuk ke dalam stasiun kereta bawah tanah yang penuh sesak. Penumpang lain menggunakan sepeda bersama atau skuter listrik ketimbang menunggu berdesakan.

"Saya meninggalkan rumah lebih awal dari biasanya, saya pikir saya akan bisa naik kereta awal tetapi tidak sama sekali. Ini benar-benar malapetaka, orang menjadi lebih kejam, mereka mendorongmu," kata Micuci.

Otoritas jalan nasional melaporkan lebih dari 600 kilometer masalah lalu lintas pada jam sibuk pagi hari di sekitar wilayah Paris. Kondisi ini naik dari 150 kilometer dibandingkan pada hari biasa.

Air France mengatakan, lebih dari 25 persen lalu lintas domestik dan lebih dari 10 persen dari penerbangan jarak menengah pada Selasa. Perjalanan jarak jauh tidak  terpengaruh. 

Otoritas penerbangan sipil Prancis telah meminta semua maskapai mengurangi penerbangan 20 persen pada Selasa di enam bandara, termasuk Paris, Bordeaux, dan Marseille. Presiden Prancis Emmanuel Macron menyandang salah satu pekan terberat dalam masa kepresidenannya. Macron memiliki rencana menggabungkan 42 rencana pensiun yang berbeda menjadi satu untuk memberikan sistem yang lebih adil dan berkelanjutan secara finansial.

Serikat pekerja memandang langkah itu sebagai serangan terhadap cara hidup orang Prancis, meskipun pemerintah Macron tidak diharapkan mengubah usia pensiun saat ini, yaitu 62 tahun. Unjuk rasa pun pecah di berbagai wilayah menuntut atas rencana perubahan tersebut.

Polisi Paris bersiap untuk unjuk rasa besar-besaran pada Selasa, mirip dengan Kamis lalu ketika lebih dari 800 ribu orang di seluruh Prancis ambil bagian. Khawatir kemungkinan akan terjadi kekerasan di pinggirannya, polisi memperingatkan akan segera mengerahkan sumber daya yang signifikan untuk menghentikan kekerasan. Semua restoran dan toko di sepanjang rute pawai diperintahkan ditutup.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement