Rabu 11 Dec 2019 10:40 WIB

Tim Pemulihan Berharap Dapat Segera Masuk White Island

Tim pemulihan Selandia Baru berharap dapat segera mengakses White Island

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Foto yang diambil oleh  Michael Schade seorang wisatawan yang berada di lokasi Pulau Whakaari  menunjukkan detik-detik saat terjadi letusan di Gunung Berapi White Island Selandia Baru, Senin (9/12).
Foto: Michael Schade/EPA EFE
Foto yang diambil oleh Michael Schade seorang wisatawan yang berada di lokasi Pulau Whakaari menunjukkan detik-detik saat terjadi letusan di Gunung Berapi White Island Selandia Baru, Senin (9/12).

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan tim pemulih berharap dapat segera mengakses White Island. Saat ini masih ada delapan orang yang belum ditemukan dalam erupsi yang menewaskan enam orang dua hari lalu.

"Itu yang semua orang harapkan," kata Ardern, Rabu (11/12).

White Island berjarak 50 kilometer dari daratan utama Selandia Baru. Ardern mengatakan petugas cepat tanggap akan mengadakan rapat pada Rabu ini.

"Untuk memulai proses percobaan masuk sekali lagi dan mendapatkan informasi untuk membuat keputusan secepat mungkin," kata Ardern.

Selain warga Selandia Baru, mereka yang hilang dan terluka dalam erupsi itu adalah wisatawan dari Australia, Amerika Serikat, Jerman, China, Inggris, dan Malaysia. Ardern memastikan tim penyelamat dan pencari akan kembali ke White Island.

"Saya berbicara dengan banyak orang yang terlibat dalam operasi itu dan mereka sangat, sangat ingin kembali ke sana. Mereka ingin membawa pulang orang-orang yang disayangi ke rumah," kata Ardern.

Pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan tentang akses ke pulau yang diselimuti debu dan uap panas karena erupsi. Mereka mengatakan tidak ingin membahayakan nyawa lebih banyak orang lagi.

Badan sains geologi Selandia Baru mengatakan risiko imanen erupsi masih 50 persen. Kamera udara tidak mendeteksi adanya tanda-tanda kehidupan di pulau itu.

Sebelumnya ada satu kelompok wisatawan yang tertangkap kamera otomatis sedang berada di pulau tersebut satu menit sebelum erupsi terjadi. Ardern mengatakan fokus utama merawat 30 orang yang terluka dan tengah diobati di unit luka bakar di beberapa rumah sakit.

"Pada saat ini fokus kami sepenuhnya memastikan kami memiliki perawatan terbaik untuk mereka yang terluka," kata Ardern di kantornya. Kantor Ardern di gedung parlemen Selandia Baru di Wellington mengibarkan bendera setengah tiang sebagai penghormatan bagi para korban dalam bencana alam ini.

"Saya memahami ada banyak orang memiliki luka yang sangat kritis," tambah Ardern. Korban erupsi pada Senin (9/12) lalu menjadi enam orang setelah satu orang terluka meninggal dunia di rumah sakit pada Selasa (10/12) kemarin.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement