Rabu 11 Dec 2019 11:35 WIB

Gempa di White Island Hambat Evakuasi Korban

Sebanyak delapan mayat tertahan selama dua hari setelah gunung White Island meletus

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Sebanyak delapan mayat tertahan selama dua hari setelah gunung White Island meletus. Ilustrasi.
Foto: Michael Schade/EPA
Sebanyak delapan mayat tertahan selama dua hari setelah gunung White Island meletus. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WHAKATANE -- Pihak berwenang menghadapi hambatan untuk mengevakuasi mayat ketika getaran meningkat di pulau vulkanik di Selandia Baru. Sebanyak delapan mayat tertahan selama dua hari setelah gunung berapi White Island meletus.

"Sejak sekitar pukul 04.00 ini, tingkat getaran vulkanik telah meningkat secara signifikan di pulau itu," kata lembaga geologi GeoNet dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

Sebanyak enam orang meninggal dunia dalam ledakan gunung berapi yang terletak sekitar 50 kilometer dari daratan, Senin (9/12). Sedangkan delapan lainnya hilang dan diperkirakan tewas, serta 30 lainnya cedera.

Pembaruan pertengahan pagi dari GeoNet menunjukkan kondisi di pulau tidak berpenghuni itu tetap berbahaya. Kondisi ini pun kemungkinan akan menunda tindakan apapun yang semula direncanakan. "Situasinya masih sangat tidak pasti untuk kegiatan di masa depan. Erupsi dalam 24 jam ke depan masih mungkin terjadi," ujar GeoNet.

Polisi mengatakan keselamatan tim pemulihan adalah prioritas. Mereka sedang menunggu saran dari para ahli tentang waktu paling tepat agar bisa mengakses pulau itu.

Keputusan itu pun telah mendorong beberapa kritik kepada pihak berwenang yang terlalu berhati-hati. "Kami tidak dapat membuat orang lain dalam bahaya untuk pergi ke sana sampai kami benar-benar yakin bahwa pulau itu benar-benar aman," Penjabat Asisten Komisaris Bruce Bird.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan para pejabat darurat bertemu untuk menentukan upaya paling tepat dalam pemulihan di lokasi pada Rabu pagi. "Saya sudah berbicara dengan banyak dari mereka yang terlibat dalam operasi dan mereka sangat, sangat ingin kembali ke sana. Meereka ingin membawa orang-orang yang dicintai ke rumah," kata Ardern.

Ardern mengatakan fokus utama adalah merawat 30 orang yang terluka. Mereka dirawat karena luka bakar di beberapa rumah sakit di seluruh negeri. Dari 30 yang terluka, polisi mengatakan 25 dalam kondisi kritis dan lima lainnya digolongkan stabil dengan kondisi serius.

"Fokus mutlak kami saat ini adalah memastikan kami memiliki perawatan terbaik bagi mereka yang terluka," kata Ardern. Korban tewas dari letusan bertambah menjadi enam setelah satu korban meninggal di rumah sakit pada Selasa.

Ada 47 orang di White Island pada saat letusan. Sebanyak 24 dari mereka berasal dari Australia, sembilan dari Amerika Serikat, lima dari Selandia Baru, empat dari Jerman, masing-masing dua dari China dan Inggris, dan satu dari Malaysia.

Pengawasan udara tidak menemukan tanda-tanda kehidupan di pulau itu. Satu kelompok wisata tertangkap webcam otomatis di kawah hanya satu menit sebelum letusan.

GeoNet menaikkan tingkat siaga untuk gunung berapi pada bulan November karena peningkatan aktivitas gunung berapi. Tingkat siaga ditingkatkan lebih lanjut setelah letusan dan terus meningkat.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement