Sabtu 28 Dec 2019 03:27 WIB

Kebakaran Meluas, Australia Fokus Lindungi Sumber Air

Suhu di negara bagian New South Wales yang diperkirakan mencapai 40 derajat celcius

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Petugas pemadam berusaha menjinakkan api di Angourie, New South Wales, Australia, Selasa (10/9)
Foto: Jason O'Brien/EPA EFE
Petugas pemadam berusaha menjinakkan api di Angourie, New South Wales, Australia, Selasa (10/9)

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Pihak berwenang Australia fokus untuk melindungi sumber-sumber air dari kebakaran hutan yang meluas di Sydney. Suhu di negara bagian New South Wales (NSW) yang diperkirakan mencapai 40 derajat celcius pada pekan depan, dapat memicu kebakaran di dekat Bendungan Warragamba yang menyuplai 80 persen air bagi 5 juta penduduk Sydney.

"Dalam beberapa hari terakhir hingga perubahan dingin, kebakaran telah menjadi ancaman potensial terhadap pasokan dan aset, khususnya di Warragamba dan di Blue Mountains. Dengan kondisi yang sangat panas, situasi kebakaran dapat meningkat di kedua bendungan tersebut, dan mungkin di tempat lain," ujar juru bicara otoritas air, WaterNSW kepada Reuters.

Bendungan Warragamba terletak 65 kilometer sebelah barat Sydney. Bendungan tersebut mengalirkan air dari pegunungan. Kapasitas bendungan itu kini mencapai 44,8 persen atau menurun kurang dari tiga tahun lalu, akibat kekeringan. WaterNSW menyatakan, infrastruktur air di NSW belum rusak meski negara bagian itu dilanda kebakaran hutan.

WaterNSW memasok dua pertiga air yang tidak diolah ke utilitas air negara, yang kemudian mengolah dan membersihkan sumber daya untuk menyediakan air minum ke kota-kota dan kota-kota regional. Sejumlah besar abu dan material yang terbakar dapat menimbulkan ancaman terhadap kualitas air di bendungan, jika kebakaran diikuti oleh hujan lebat.

Namun, belum ada perkiraan kapan terjadi hujan di NSW dalam jangka pendek. WaterNSW telah menempatkan penghalang penahan air untuk menyaring potensi material yang terbawa akibat kebakaran hutan.

Kebakaran hutan yang meluas di Australia membuat petugas pemadam kebakaran sukarelawan bekerja keras selama berminggu-minggu. Sementara, Perdana Menteri Australia Scott Morrison sebelumnya mengatakan, kompensasi untuk petugas sukarelawan bukan menjadi prioritas pemerintah. Morrison mengatakan, pekerja pemerintah menerima cuti tambahan untuk menjadi sukarelawan.

"Perdana menteri melihat masalah ini lebih lanjut tentang bagaimana kami dapat memberikan dukungan dalam keadaan ekstrem ini, sehingga para sukarelawan kami mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk tetap menjadi sukarelawan," ujar Menteri Pertahanan Linda Reynolds mengatakan kepada media di Perth.

Meskipun ada peraturan yang berbeda di seluruh negara bagian Australia, sukarelawan cenderung menegosiasikan waktu libur secara langsung kepada atasan mereka. Kebakaran hutan telah menghancurkan lebih dari 4 juta hektare di seluruh Australia.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement