REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Kapal-kapal militer dan helikopter merencanakan misi untuk menyelamatkan masyarakat dan wisatawan yang tertahan oleh kebakaran hutan, Rabu (1/1). Keterlibatan militer dilakukan setelah puluhan ribu orang berusaha melakukan evakuasi diri di kota-kota tepi pantai timur Australia.
Sebanyak lima helikopter militer dan dua kapal angkatan laut sedang dalam perjalanan menuju pantai selatan untuk mendukung petugas pemadam kebakaran. Pasukan Pertahanan Australia membawa pasokan seperti air dan diesel dan untuk mengevakuasi orang.
Sedangkan satu kapal menuju kota pesisir Mallacoota di Victoria, tempat sekitar 4.000 orang terdampar di pantai sejak Malam Tahun Baru. Tim penyelamat angkatan laut akan mencakup 1,6 ton air dan paramedis.
Antrean panjang terbentuk di luar pasar swalayan dan pompa bensin di dekat daerah-daerah yang berisiko tinggi. Penduduk maupun wisatawan mencari pasokan untuk persiapan di bunker atau melarikan diri.
Tapi, banyak toko dan pompa bensin sudah kehabisan persediaan kebutuhan pokok dan bahan bakar. Jalan-jalan utama ditutup karena risiko kebakaran, meninggalkan pengendara dengan rute yang berkurang, sehingga menyebabkan kemacetan panjang.
Lebih dari 50 ribu orang tanpa listrik dan beberapa kota tidak memiliki akses ke air minum. Kondisi itu terjadi setelah kebakaran hebat melanda wilayah itu pada 31 Desember yang membuat langit merah dan menghancurkan kota-kota.
Pihak berwenang telah mendesak eksodus massal dari beberapa kota di pantai tenggara Australia, sebuah daerah yang sangat populer di musim liburan puncak musim panas saat ini. Pemerintah memperingatkan perkiraan panas ekstrem untuk akhir pekan akan semakin memicu kebakaran hebat.
"Ini sangat penting, kritis. Kami membutuhkan semua orang untuk pergi. Kita akan menghadapi hari yang lebih buruk pada Sabtu daripada yang telah kita lalui," kata Menteri Transportasi New South Wales (NSW) Andrew Constance di televisi Australian Broadcasting Corp.
Kebakaran hutan besar telah membara selama berminggu-minggu di seluruh Australia. Nyala api baru hampir terjadi setiap hari karena kondisi yang sangat panas dan berangin di hutan semak yang membuat sumbu kering setelah kekeringan tiga tahun. Kondisi itu membuat lebih dari 200 titik kebakaran seluruh negara bagian tenggara NSW dan Victoria, serta mengancam beberapa kota.
Selama musim kebakaran, sebanyak 15 orang telah meninggal di NSW saja. Sedangkan satu orang telah meninggal di negara bagian Victoria pekan ini.