Jumat 03 Jan 2020 11:21 WIB

Komandan Pasukan Elite Iran Tewas dalam Serangan Udara AS

Serangan udara AS dilaksanakan atas perintah Donald Trump.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Jenderal Qassem Soleimani (tengah).
Foto: Office of the Iranian Supreme Leader via AP, File
Jenderal Qassem Soleimani (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih mengatakan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memerintahkan serangan udara yang menewaskan Komandan Pasukan Elite Iran Jenderal Qassem Soleimani. Perintah itu pun dilaksanakan dengan menyerang Bandara Internasional di Baghdad pada Jumat (3/1) pagi.

Beberapa menit sebelum pernyataan dirilis Pentagon, Trump mengunggah bendera AS tanpa komentar di Twitter. Kemudian, Gedung Putih mengeluarkan pernyataan yang mengatakan serangan itu adalah tindakan tegas yang dilakukan atas arahan presiden.

Baca Juga

"Amerika Serikat akan terus mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi orang-orang kami dan kepentingan kami di manapun mereka berada di seluruh dunia," kata Pentagon dalam pernyataan, dikutip dari the Guardian.

Sosok yang menjalankan operasi militer Iran di Irak dan Suriah menjadi sasaran ketika diusir dari bandara Baghdad oleh sekutu lokal dari Unit Mobilisasi Populer (PMU). Wakil kepala PMU Abu Mahdi al-Muhandes juga tewas dalam serangan itu.

"Jenderal Suleimani secara aktif mengembangkan rencana untuk menyerang diplomat Amerika dan anggota layanan di Irak dan di seluruh wilayah," demikian pernyataan Pentagon.

Soleimani adalah komandan Pasukan Quds, sayap eksternal Iran’s Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC) yang ditunjuk oleh pemerintahan Trump sebagai organisasi teroris pada April tahun lalu. Pernyataan Pentagon yang mengeklaim bertanggung jawab atas serangan itu menuduh pasukan Quds bertanggung jawab atas kematian ratusan anggota layanan AS dan melukai ribuan lainnya.

Banyak yang menganggap Soleimani sebagai orang kedua yang paling kuat di Iran, di belakang Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamanei. Dia memiliki campuran operasi keamanan dan paksaan diplomatik sehingga memiliki pengaruh Iran di wilayah tersebut.

Soleimani juga memiliki peran kunci dalam pertempuran di Suriah dan Irak. Dia dikenal di dalam dan luar negeri karena berperan penting dalam penyebaran pengaruh Iran di Timur Tengah, yang ditentang oleh AS dan Teheran di Arab Saudi dan Israel.

Sosok itu selamat dari beberapa upaya pembunuhan terhadapnya oleh agen-agen Barat, Israel, dan Arab Saudi selama dua dekade terakhir. Pasukan Quds ditugaskan untuk melakukan operasi di luar perbatasan Iran. Dia mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad ketika dia hampir kalah dalam perang saudara yang berkecamuk sejak 2011 dan membantu milisi mengalahkan ISIS di Irak.

Soleimani menjadi kepala pasukan Quds pada 1998. Dia memperkuat hubungan Iran dengan Hizbollah di Libanon, pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan kelompok-kelompok milisi Syiah di Irak. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement