Ahad 05 Jan 2020 18:45 WIB

Situs Pemerintah AS Diretas dengan Judul Peretas Iran!

Situs pemerintah AS diretas dengan peringatan balas dendam.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nashih Nashrullah
Situs pemerintah AS diretas dengan peringatan balas dendam Jenderal Qassem Soleimani (tengah).
Foto: Office of the Iranian Supreme Leader via AP, File
Situs pemerintah AS diretas dengan peringatan balas dendam Jenderal Qassem Soleimani (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Sebuah kelompok yang mengaku sebagai peretas dari Iran telah mengambil alih situs web sebuah agen pemerintah Amerika Serikat (AS). 

Kelompok itu memposting pesan-pesan yang menyatakan akan membalas dendam atas pembunuhan komandan militer Qassem Suleimani di Washington.

Baca Juga

Situs web Program Perpustakaan Federal Penyimpanan diganti dengan halaman berjudul "Peretas Iran!" pada Sabtu (4/1). Peretas pun menampilkan gambar-gambar pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan bendera Iran.

"Kemartiran (Suleimani) adalah hadiah selama bertahun-tahun upaya keras," tulisan grafik yang menggambarkan Presiden AS Donald Trump dipukul oleh tinju yang berasal dari Iran ketika rudal terbang, dikutip dari The Guardian.

Kemudian terdapat tulisan "Dengan kepergiannya dan dengan kekuatan Tuhan, pekerjaan dan jalannya tidak akan berhenti dan balas dendam yang hebat menanti para penjahat yang telah menodai tangan kotor mereka dengan darah dan darah para martir lainnya."

Keterangan lain pada halaman tersebut dalam teks putih dengan latar belakang hitam menyatakan"Ini hanya sebagian kecil dari kemampuan dunia maya Iran!".

Pembunuhan Suleimani dalam serangan pesawat tidak berawak di Irak pada Jumat pagi membawa janji pembalasan dari Teheran. Sosok tersebut merupakan orang paling kuat kedua di Iran, Suleimani mengawasi berbagai intervensi dalam perebutan kekuasaan regional.

Atas ancaman yang diberikan Iran, Trump pun telah memperingatkan kalau Washington akan menargetkan 52 situs di Iran. Dia akan memukul Iran sangat cepat dan sangat keras jika menyerang personel atau aset AS. Dwina Agustin.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement