Senin 06 Jan 2020 09:51 WIB

Inggris tak akan Sesali Kematian Soleimani

PM Inggris Boris Johnson menyatakan Inggris tak akan sesali kematian Soleimani

Rep: Antara/Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
PM Inggris Boris Johnson menyatakan Inggris tak akan sesali kematian Soleimani. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Matt Dunham
PM Inggris Boris Johnson menyatakan Inggris tak akan sesali kematian Soleimani. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Ahad (5/1) menyatakan Inggris tidak akan menyesali kematian komandan Pengawal Revolusi Iran Qassem Soleimani. Soleimani tewas akibat serangan pesawat nirawak Amerika Serikat di Irak pada Jumat.

Akan tetapi Inggris menyerukan pengendalian diri untuk merespons kematiannya. "Soleimani bertanggung jawab atas pola tingkah laku yang memecah belah dan mengacaukan di kawasan. Mengingat peran utama yang ia mainkan dalam sejumlah aksi, yang menewaskan ribuan warga sipil tak berdosa dan personel barat, kami tidak akan menyesali kematiannya," kata Johnson melalui pernyataan.

Baca Juga

"Seruan ... aksi balasan akan menciptakan lebih banyak kekerasan," imbuhnya.

Johnson mengaku telah berbicara dengan Presiden AS Donald Trump, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan juga Presiden Prancis Emmanuel Macron. Mereka sudah berbicara soal situasi mendidih di Timur Tengah. "Kami berkoordinasi erat dengan semua pihak untuk meredam konflik," tukas Johnson. Menurutnya, sejumlah langkah telah ditempuh untuk meningkatkan keamanan bagi personel dan kepentingan Inggris di kawasan tersebut.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah berbicara dengan Boris Johnson. Gedung Putih mengatakan keduanya membahas situasi di Irak dan Iran. Rilis Senin (6/1) hanya memberikan sedikit rincian tentang panggilan telepon tersebut. Gedung Putih mencatat kedua pemimpin menegaskan kembali persekutuan antar kedua negara.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement