REPUBLIKA.CO.ID, SAN JUAN -- Gubernur Puerto Rico Wanda Vazquez menyatakan keadaan darurat setelah terjadi gempa yang menewaskan setidaknya satu orang dan merobohkan bangunan serta tiang listrik. Gempa berkekuatan 6,4 SR itu disebut sebagai gempa paling kuat yang pernah menghantam pulau Karibia dalam 102 tahun.
Vazquez mengatakan, dua pembangkit listrik besar terkena dampak gempa. Sementara, jaringan air minum untuk 300 ribu pelanggan juga rusak akibat gempa. Dia menyatakan, daya listrik harus dipulihkan dalam waktu 24 hingga 48 jam ke depan. Seluruh sekolah dan para karyawan di Puerto Rico diliburkan. Sedangkan petugas kesehatan dan polisi diminta untuk siaga dan pemerintah melakukan pemeriksaan keamanan struktural bangunan pada Rabu (8/1).
"Ada orang yang kehilangan nyawa, ada orang yang kehilangan semua harta benda mereka," ujar Vazquez.
Dengan deklarasi darurat tersebut, Puerto Rico akan mendapatkan bantuan keuangan federal. Badan Manajemen Darurat Federal, atau FEMA, mengatakan Presiden Donald Trump memberi wewenang kepada badan tersebut untuk mengoordinasikan semua upaya bantuan bencana.
Menurut Survei Geologi AS, Puerto Rico telah diguncang oleh ratusan gempa sejak 28 Desember dengan kekuatan sekitar 4 SR. Gempa kuat jarang terjadi di Puerto Rico. Gempa berkekuatan 7,3 SR terjadi pada tahun 1918 ysng memicu tsunami dan menewaskan 116 orang. Puerto Rico sedang berupaya melalui proses kebangkrutan untuk merestrukturisasi utang dan kewajiban pensiun sekitar 120 miliar dolas AS.
"Kami adalah orang yang ulet. Kami telah merespons banyak situasi sulit. Sekarang ini situasi tersebut telah diberikan kepada kami sekali lagi," kata Vazquez.
Gempa berkekuatan 6,4 SR melanda Puerto Rico pada Selasa pukul 4.24 pagi waktu setempat. Gempa terletak pada kedalaman 6 mil di dekat Ponce di pantai selatan Puerto Rico. Du gempa susulan kemudia terjadi dengan kekuatan mencapai 5,6 SR.