Kamis 16 Jan 2020 11:29 WIB

Jepang Konfirmasi Kasus Pertama lnfeksi Virus Corona Baru

Seorang warga Jepang terinfeksi virus corona jenis baru yang memicu penumonia.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nur Aini
Virus corona (dalam bentuk dianimasikan)
Foto: mjackwoo.myweb.uga.edu
Virus corona (dalam bentuk dianimasikan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan Jepang mengkonfirmasi kasus pertama infeksi virus corona jenis baru, yang menjadi 'biang keladi' wabah pneumonia di Wuhan, China. Seorang pria berusia 30-an dari Kanagawa, dekat Tokyo, dinyatakan positif terinfeksi virus tersebut.

Ototitas Jepang melaporkan bahwa pria itu diduga terserang virus corona jenis baru setelah ia mengunjungi kota Wuhan, Cina, beberapa waktu lalu. Wuhan merupakan tempat lahirnya virus corona jenis baru, yang menyebabkan wabah pneumonia di sana.

Baca Juga

Dilansir Reuters, Kamis (16/1) pasien Jepang kembali dari Wuhan Januari 2020, kemudian ia mengeluh demam hingga akhirnya dirawat di rumah sakit. Setelah gejala mereda, otoritas kesehatan di Jepang membolehkan dia pulang dari RS.

Departemen Luar Negeri AS telah mengeluarkan pembaruan peringatan kesehatan tentang perjalanan warga AS ke Wuhan, merujuk pada Peringatan Level 1 Waspada oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Setiap warga yang bepergian ke Wuhan diimbau untuk menghindari kontak dengan hewan, pasar hewan, atau produk hewan.

Otoritas kesehatan Thailand juga meningkatkan pemantauan penumpang yang tiba di bandara menjelang liburan Tahun Baru Imlek. Mengingat 800.000 wisatawan China diperkirakan akan mengunjungi negara itu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan virus baru itu bisa menyebar dan memperingatkan rumah sakit di seluruh dunia. Coronavirus adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan infeksi mulai dari flu biasa hingga Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS). Beberapa jenis virus menyebabkan penyakit yang kurang serius, sementara beberapa - seperti yang menyebabkan Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) - jauh lebih parah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement