REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menerima kunjungan resmi Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hongaria, Péter Szijjártó di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI, Kamis (23/1). Keduanya membahas kelanjutan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Hongaria dalam bidang ekonomi.
Pertemuan kedua menlu bersifat tertutup, dan nantinya akan dilanjutkan dengan pertemuan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban dengan Presiden RI Joko Widodo id Istana. Plt Juru Bicara Kemenlu RI Teuku Faizasyah mengatakan, kedua menlu membahas tentang kerja sama lebih kepada di bidang ekonomi.
"Yang dibahas kedua menlu adalah kemajuan kerja sama bilateral kedua negara di bidang ekonomi. Seperti kita ketahui, Hongaria telah menanamkan beberapa investasi terkait pengelolaan air bersih dan moderinisasi rumah sakit, sehingga kedatangannya pada momen ini untuk kelanjutan kerja sama tersebut," ujar Faiza di Ruang Palapa, Kemenlu RI, Kamis (23/1).
Proyek pengelolaan air bersih dan modernisasi rumah sakit pun telah selesai. Kini, Hongaria melihat peluang untuk membentuk kembali mekanisme pengalokasian pendanaan bagi proyek infrastruktur.
"Mekanismenya akan dibicarakan lebih lanjut. Dan beliau berharap membuka peluang ini berhasil di Indonesia," ujarnya.
Hongaria telah menanamkan investasi sebesar 36 juta dolar AS untuk proyek pengelolaan air bersih. Proyek tersebut tercatat akan berpusat di 36 kecamatan dan 12 provinsi di seluruh Indonesia. Namun, lebih terpusat di wilayah Indonesia bagian timur karena akses air bersih yang masih kurang.
Selain itu, kedua Menteri mendiskusikan implementasi kerja sama di bidang investasi dan perdagangan, pembangunan infrastruktur perhubungan e-toll, fasilitas kesehatan Rumah Sakit, teknologi informasi dan ekonomi digital. Kedua Menteri juga membahas rencana pembentukan Indonesia Hungary Investment Fund untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Secara keseluruhan, jumlah investasi Hongaria di Indonesia tercatat senilai 164 juta dolar AS. Sektornya meliputi sektor komoditas produk elektronik, sepatu, tekstil, serta karet.