Selasa 28 Jan 2020 06:51 WIB

Mongolia Tutup Perbatasan dengan China

Korea Utara sebelumnya telah menutup perbatasan dengan China terkait virus corona.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Dua patung besar Apatosaurus atau yang biasa dikenal dengan Brontosaurus di wilayah perbatasan China dengan Mongolia.
Foto: xinhua.net
Dua patung besar Apatosaurus atau yang biasa dikenal dengan Brontosaurus di wilayah perbatasan China dengan Mongolia.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Mongolia menutup perbatasan dengan negara tetangganya, China saat penyebaran virus corona jenis baru meluas. Mongolia adalah negara kedua yang menutup perbatasannya dengan China. Sebelumnya, keputusan tersebut dilakukan oleh Korea Utara.

Mongolia juga menutup sekolah, universitas, dan taman bermainnya selama lebih dari sebulan, hingga 2 Maret. Kedua negara yang menutup perbatasan tersebut belum melaporkan jatuhnya korban yang terkena virus tersebut.

Baca Juga

Selain Mongolia dan Korea Utara yang menutup perbatasan, Hong Kong dan Malaysia mengumumkan melarang masuknya pengunjung dari Wuhan dan Provinsi Hubei. Keputusan itu menyusul peringatan oleh pejabat China bahwa kemampuan penyebaran virus meningkat. Agen perjalanan diperintahkan untuk membatalkan tur kelompok, sehingga berdampak pada kerugian ekonomi.

Maskapai penerbangan, resor dan perusahaan lain yang mengandalkan perjalanan dan pariwisata menderita kerugian yang besar. Sementara, perusahaan pakaian dan teknologi yang mendapatkan jumlah pendapatan yang signifikan dari China juga menurun.

China telah mengonfirmasi lebih dari 2.700 kasus virus baru, sebagian besar di pusat kota Wuhan. Lebih dari 40 kasus telah dikonfirmasi di tempat lain di dunia dengan hampir semuanya melibatkan turis China atau orang-orang yang mengunjungi Wuhan baru-baru ini.

Upaya isolasi China yang semakin drastis dimulai pada 22 Januari dengan menghentikan operasional pesawat, kereta api, dan bus ke Wuhan. Penutupan kota Wuhan telah meluas ke 17 kota lainnya yang berdampak ke lebih dari 50 juta orang dan menjadi langkah pengendalian penyakit paling luas yang pernah diberlakukan. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement