Ahad 26 Jan 2020 14:45 WIB

Mengapa Wombat Dianggap Sebagai Pahlawan Kebakaran Hutan Australia?

Red:

Di Australia, salah satu berita yang menjadi viral di musim kebakaran hutan adalah soal hewan wombat yang berbagi sarangnya dengan hewan-hewan lain untuk menyelamatkan diri dari api.

Tapi cerita ini belum tentu akurat, karena wombat tidak membantu menyelamatkan hewan-hewan secara heroik.

Hewan khas Australia ini memang "membantu" hewan-hewan di hutan dan semak-semak dengan cara berbeda, meski bukan niat mereka.

Wombat bisa dikatakan tidak sengaja menjadi pahlawan saat kebakaran hutan terjadi, dengan menyediakan tempat bernaung yang aman di bawah tanah untuk hewan lain.

Sarang mereka di bawah tanah, dikenal dengan istilah 'wombat warrens', membentuk sebuah jaringan yang saling menyambung dalam skala besar yang kompleks.

Hewan-hewan mamalia yang kecil menggunakan sarang wombat ini untuk berlindung dari bencana alam.

Salah satu penelitian yang pernah dilakukan pada wombat dengan hidung berbulu menemukan sarang mereka memiliki 28 pintu masuk dengan kedalaman lorong hingga 90 meter ke dalam tanah.

Terlebih lagi suhu di dalam lubang lebih stabil dibandingkan di permukaan, kira-kira dibawah 1 derajat Celsius dibandingkan 24 derajat Celsius di atas permukaan tanah.

Kondisi suhu ini bisa menjadi penopang saat suhu panas akibat kebakaran hebat, tak heran jika hewan lain ingin masuk ke dalamnya.

Dengan menaruh kamera video di 24 sarang wombat, sebuah studi di tahun 2015 menemukan beragam hewan-hewan yang menggunakan sarang wombat.

Mulai dari hewan wallaby, jenis 'black-footed rock wallaby', yang menggunakan sarang wombat 2.000 kali dalam delapan minggu, bahkan lebih sering dari wombat sendiri.

Ada pula penguin kecil yang menggunakannya selama 27 kali.

Tapi sebenarnya bukan hanya wombat yang sarangnya digunakan.

Diketahui hewan berkantung bettong, yang selintas mirip tikus dan bilby, sejenis kelinici, juga membiarkan sarangnya digunakan oleh tikus yang jalannya meloncat, echidna, hingga tokek.

Sebuah penelitian di tahun 2012 menunjukkan wombat tidak hanya memiliki satu sarang, seekor wombat yang pernah diikuti memilih 14 sarang yang berbeda dalam satu lokasi yang dianggap sebagai rumah.

Penelitian yang lain menunjukkan radius rumah mereka bisa mencapai 172 hektar.

Satu malam mereka bisa tidur di satu lubang tanah, kemudian pindah di malam berikutnya.

Tapi sulit diketahui apakah wombat sebenarnya menerima hewan lain dan tergantung siapa yang masuk sarangnya di bawah tanah.

Mereka yang pasti tidak suka kalau ada wombat lain di sarangnya.

Di bukunya 'Wombats', penulis Barbara Triggs mengatakan ada seekor serigala yang pernah dikejar oleh wombat dari sarangnya.

Bahkan ditemukan tulang belulang serigala dan anjing, yang menunjukkan tidak semua hewan diterima baik oleh wombat.

Sebenarnya wombat tidak tahu, bahkan tak peduli dengan siapa yang ada di sarangnya, asalkan hewan itu tidak mengancamnya.

Meski bukti-bukti yang ada menunjukkan wombat kemungkinan menyediakan tempat berlindung bagi hewan-hewan lain salam kebakaran hutan, penelitian lanjutan soal ini tetap diperlukan.

Artikel ini dirangkum dari tulisan Dale Nimmo, seorang profesor di bidang ekologi dari Charles Sturt University yang dimuat di The Conversation.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement