REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kedutaan Besar RI di Beijing menyiapkan surat keterangan bagi warga negara Indonesia yang hendak meninggalkan wilayah China menuju Tanah Air. Bagi WNI yang memerlukan surat keterangan keluar dari wilayah Tiongkok dan kembali ke Indonesia dapat menghubungi KBRI Beijing, KJRI Shanghai, KJRI Guangzhou, dan/atau KJRI Hong Kong, demikian pengumuman yang dikeluarkan KBRI Beijing.
Beberapa WNI, khususnya para pelajar yang masih tinggal di asrama kampus di luar wilayah Provinsi Hubei yang dikenal sebagai episentrum virus 2019-nCoV itu, ada yang membutuhkan surat keterangan tersebut guna mendapatkan izin dari pihak kampus dan otoritas lainnya.
Memperhatikan keputusan WHO mengenai wabah virus corona sebagai "Perhatian Internasional terhadap Darurat Kesehatan Publik" (PHEIC) dan menyikapi terus berkembangnya wabah tersebut, KBRI Beijing memberikan perhatian tinggi terhadap perlindungan dan keselamatan seluruh WNI di China.
KBRI juga mengimbau WNI yang sedang menjalani masa liburan panjang Tahun Baru Imlek yang bersamaan dengan musim libur akhir semester hingga pekan ketiga Februari agar menjalani liburan di Indonesia secara mandiri hingga situasi benar-benar pulih.
Namun bagi WNI yang tetap memutuskan bertahan di China, diimbau tetap senantiasa waspada dan melindungi diri dengan menjaga kebersihan fisik dan lingkungan, selalu mengenakan masker dan mengurangi interaksi dengan masyarakat umum, termasuk rutin mengikuti perkembangan informasi pemerintah China dan pemerintah lokal agar terhindar dari wabah mematikan itu.
KBRI Beijing secara resmi beroperasi kembali per 31 Januari 2020 setelah libur Imlek sejak 24 Januari 2020, meskipun pemerintah China memperpanjang masa libur kerja hingga 2 Februari 2020. Bahkan sejak Ahad (26/1), beberapa staf KBRI sudah mulai masuk kerja dengan membuka posko terkait wabah 2019-nCoV, terutama dalam memantau 245 WNI yang tertahan di Wuhan dan 12 kota lain di Provinsi Hubei sejak diberlakukan isolasi pada Kamis (23/1).
"Soal rencana pemulangan WNI dari Wuhan, sampai saat ini kami terus berkoordinasi dengan pemerintah China dan pemerintah lokal mengenai teknisnya agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari," kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun.
Sementara itu hingga Jumat malam, 2019-nCoV sudah merenggut 213 nyawa warga China, sebanyak 204 di antaranya berasal dari Provinsi Hubei.