REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Australia menggelar upacara penghormatan terhadap 25 korban meninggal dunia akibat kebakaran hutan. Keluarga, petugas pemadam kebakaran, dan politikus berkumpul dalam acara penghormatan itu di Sydney, Ahad (23/2).
Upacara penghormatan dipimpin Perdana Menteri Australia Scott Morrison. Dalam sambutannya, Morrison berterima kasih kepada para korban yang telah berjuang memadamkan api. Sebagian besar korban tewas adalah warga sipil dan relawan petugas pemadam kebakaran yang membantu memadamkan api di sejumlah titik di Australia.
"Anak-anak mencium peti mati ayah mereka, dan para ibu seharusnya tidak kehilangan anak-anak mereka. Di musim panas, langit berubah menjadi hitam dan setiap pergantian hari menjadi teror bagi kita, di mana api telah menjangkau wilayah-wilayah pantai," ujar Morrison.
Kebakaran hutan telah melanda sejumlah negara bagian di Australia sejak September. Tragedi ini menghancurkan 2.500 rumah dan menewaskan miliaran hewan asli Australia secara nasional. Kebakaran juga menghanguskan ribuan hektare lahan yang diprediksi seluas ukuran negara Korea Selatan.
Kerusakan paling parah terjadi di negara bagian New South Wales (NSW). Di antara 25 orang yang tewas adalah 19 warga sipil, tiga relawan petugas pemadam kebakaran Australia, dan tiga petugas pemadam kebakaran Amerika Serikat (AS).
Kebakaran hutan telah menuai kritik bagi pemerintahan Morrison. Publik Australia marah karena Morrison enggan menghubungkan insiden kebakaran hutan dengan perubahan ikilm.
Selain itu, manajemen pemerintah yang lambat dalam penanganan kebakaran hutan juga menuai kritik. Morrison sedang berlibur di Hawai ketika kebakaran hutan melanda Australia.
Dia harus meminta maaf ke publik karena tidak segera mengakhiri liburannya ketika kebakaran terjadi. Pekan lalu, Morrison mengatakan, pemerintah Australia akan melakukan penyelidikan mengenai penyebab kebakaran.
Komisioner Dinas Pemadam Kebakaran NSW, Shane Fitzsimmons mengatakan, musim liburan kali ini akan dikenang sebagai musim yang paling menantang. Kebakaran hutan berkepanjangan ini telah menyebabkan puluhan nyawa melayang.
"Masing-masing dari mereka (para korban) menyimpan kisah duka tentang kehilangan yang dalam dan kesedihan, serta hidup yang singkat," ujar Fitzsimmons.
Tiga pasang sepatu bot dipajang untuk melambangkan kehidupan tiga sukarelawan Australia dan tiga petugas pemadam kebakaran AS yang meninggal dunia di NSW. Sebagian wilayah Australia telah dilanda hujan lebat. Namun, pemerintah memperingatkan, titik api kemungkinan masih bisa menyala. Selain itu, pihak berwenang juga memperingatkan kemungkinan terjadi bencana baru yakni banjir.