Rabu 26 Feb 2020 09:30 WIB

Arab Saudi Mulai Membuka Diri Bagi Turis Asing

Arab Saudi menggenjot ekonomi dengan undang turis asing.

Rep: Samantha Hawley/ Red:
Arab Saudi Mulai Membuka Diri Bagi Turis Asing
Arab Saudi Mulai Membuka Diri Bagi Turis Asing

Arab Saudi sudah menghabiskan miliaran dolar untuk menarik turis. Namun apakah negeri yang sebelumnya terkenal ketat mengawasi gerak-gerik warganya bisa menjadi pusat kunjungan turis?

 

 

 
Loading...
 

 

 

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, sebagian besar kawasan Arab Saudi yang misterius dan belum terjamah sekarang dibuka untuk dunia.

 

 

Program Foreign Correspondent ABC diundang oleh pemerintah Saudi untuk mengunjungi negeri itu yang selama ini terkungkung oleh aturan agama yang sangat ketat.

 

Negeri ini memiliki banyak peninggalan arkeologi yang jarang sekali diabadikan sampai sekarang. Di kawasan gurun sebelah utara misalnya, ada pemakaman kuno Al-Hijr.

 

 

Sekitar 131 monumen yang dipahat di dinding batu merupakan bagian dari Kerajaan Nabatea yang dulu pernah jaya, mereka yang juga membangun Kota Petra di Yordania.

 

Menara Istana Kesepian (The Lonely Castle) di atas gurun dulu pernah dikunjungi Lawrence of Arabia, dimana menara itu dilengkapi dengan jajaran tangga yang dijuluki sebagai 'tangga ke surga'.

 

 

Patung singa dan elang seperti menjaga kompleks pemakaman para raja dan orang-orang kaya Nabatea yang dimakamkan di sana.

 

 

 

 

Di sebuah tempat yang disebut sebagai Perpustakaan, empat kebudayaan diabadikan pada batu-batu di sana. Budaya Dadan sangat mengagumkan, berisi daftar raja dan aturan yang berlaku saat itu.

 

Makam seorang putri kerajaan yang terletak di puncak bukit sudah berusia 4000 tahun. Cerita sebenarnya dari putri tersebut masih menjadi misteri.

 

 

Dianggap sebagai bidah dalam Islam, kebanyakan tempat bersejarah ini sudah lama ditutup dan hanya digunakan sebagai tempat penelitian dan banyak juga yang dihancurkan oleh kelompok konservatif Islam.

 

Selama berabad-abad, konvoi unta membawa baramg-barang melewati tanah ini dalam perjalanan ke Gaza dan kemudian berbagai pelabuhan di Eropa.

 

Sekarang Arab Saudi berusaha menarik para turis internasional yang mau melakukan perjalanan ke sana. Saudi menerbitakn visa turis untuk pertama kalinya.

 

 

Turisme adalah kebijakan utama Visi 2030, bagian dari rencana Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammad bin Salman untuk membangun Saudi yang tidak sepenuhnya tergantung pada minyak.

 

Namun ada berbagai masalah yang bisa membuyarkan rencana tersebut - hukum Syariah yang ketat di sana dan catatan HAM buruk negeri itu.

 

 

Sejak Putra Mahkota ini berkuasa di tahun 2017 dia sudah berusaha membungkam para penentangnya.

 

Para pembangkang masih ditahan dan tahun lalu 184 dieksekusi mati, angka tertinggi dalam enam tahun terakhir.

 

Dunia marah besar terhadap pembunuhan wartawan Saudi yang tinggal di pengasingan di AS Jamal Khashoggi di tahun 2018. Kemarahan yang terus berlanjut karena peradilan yang bersifat rahasia tidak mengadili pelaku utamanya.

 

 

Hatice Cengiz, tunangan Jamal Khashoggi yang berasal dari Turki tidak percaya dengan reformasi yang sedang dilakukan Putra Mahkota Mohammad bin Salman.

 

 

 

Namun ini tidak mengurangi rasa optimisme di akar rumput bahwa Arab Saudi sedang membuka diri secara sosial maupun ekonomi.

 

Instruktur selam Yasmin Basha senang dengan pekerjaannya namun menurut dia beberapa tahun lalu dia tidak pernah membayangkan akan bisa melatih orang untuk melakukan penyelaman.

 

 

 

Di klub komedi pertama negeri itu, yang diijinkan sebagai bagian dari reformasi baru, Shakir Alsharif mengatakan aturan sosial mulai berubah di sana.

 

Namun menurutnya ada 'rambu-rambu' yang tidak bisa dilanggarnya.

 

 

 

Turis juga masih diminta untuk menghormati budaya lokal. Pengunjung masih diperingatkan untuk mengenakan busana yang ketat di publik dan sikap berlebihan di depan umum seperti berpegangan tangan atau berciuman.

 

Meski masih adanya ketidakpercayaan dunia, pemerintah Saudi tetap berusaha mengubah persepsi agar turis mau datang.

 

Namun masih banyak masalah yang harus ditangani, karena meski ada reformasi sosial, penindasan dan sikap tidak toleran berkenaan dengan kebebasan berbicara masih menjadi masalah bagi reputasi pemerintah di sana.

 

 

Tonton program Foreign Correspondent 'Tourist Mecca' hari Selasa (25/2/2020) jam 20:00 di ABC TV, iview dan streaming live di Facebook dan YouTube.

 

Kredit:

Reporter: Samantha Hawley

Producer: Deborah Richards

Video: Dave Maguire dan Turisme Saudi

Photography: Tasneem Alsultan, Dave Maguire and agencies

Produksi Digital: Matthew Henry

Penerjemah: Sastra Wijaya

Foreign Correspondent melakukan perjalanan ke Al'Ulah dan Jeddah atas undangan pemerintah Saudi.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement