Jumat 28 Feb 2020 08:32 WIB

Indonesia Bawa Perusahaan Makanan Pameran Dagang di Ethiopia

Peluang kerja sama ekonomi Indonesia dan Ethiopia dinilai terus meningkat.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Peta Ethiopia.
Foto: Lonelyplanet.com/ca
Peta Ethiopia.

REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA --  KBRI Addis Ababa menggandeng dua perusahaan makanan terkemuka Indonesia mengikuti Addis Chamber International Trade Fair (ACITF) ke-24. Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur, mengatakan, peluang kerja sama ekonomi Indonesia dengan Ethiopia besar dan terus meningkat.

"Jumlah pengunjung pavilion Indonesia sangat banyak dan beberapa rencana kerjasama perusahaan Indonesia dengan perusahaan Ethiopia akan segera ditindak lanjuti,” kata Al Busyra Basnur dikutip dari siaran resmi, Jumat (28/2).

Baca Juga

Acara diadakan di Addis Ababa Exhibition Center pada 20-26 Februari 2020. Sedangkan, dua perusahaan Indonesia yang mengikuti pameran tersebut adalah PT. Mayora Indah, Tbk dan PT Forisa Nusa Persada.

Selain Indonesia, pameran diikuti juga oleh 74 perusahaan asing antara lain dari India, Iran, Italia, Kenya, Mesir, dan Sudan. Sementara dari Ethiopia sebanyak 127 perusahaan ikut serta.

Melalui pameran itu perusahaan Indonesia pun melakukan survei pasar dan melakukan pertemuan dengan pengusaha Ethiopia. Ethiopia adalah negara yang pertumbuhan ekonominya tertinggi di kawasan dengan 9 persen pada tahun ini.

Peluang pasar juga sangat besar karena jumlah penduduk Ethiopia mencapai 112 juta jiwa, nomor dua terbesar di Afrika setelah Nigeria. Namun, kendala yang dihadapi Ethiopia saat ini dalam kerja sama ekonomi adalah kesulitan dalam mendapatkan mata uang asing.

"Bahkan pengusaha Indonesia berencana akan kembali ke Ethiopia untuk menindaklanjuti pembahasan kerja sama dagang dan kemungkinan berinvestasi di Ethiopia,” kata Al Busyra Basnur. 

KBRI Addis Ababa pun mempertemukan pengusaha Indonesia dengan dua dari lima perusahaan Indonesia yang saat ini berinvestasi di Ethiopia, yaitu PT Indofood dan PT Sinar Antjol. Pertemuan itu dilakukan untuk menyerap masukan hal-hal yang perlu diketahui dalam bekerja sama dengan pengusaha Ethiopia bagi Indonesia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement