Rabu 25 Mar 2020 01:02 WIB

Toko Buku Australia Gunakan Sepeda Antar Pesanan ke Konsumen

Pemerintah Australia membatasi pertemuan-pertemuan publik.

jembatan kota sydney.
Foto: IST
jembatan kota sydney.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Saat kegiatan belanja terhenti di bawah aturan penutupan wilayah untuk memperlambat penyebaran virus corona, sebuah toko buku Australia menggunakan sepeda untuk mengantar buku kepada pembaca yang sedang dalam karantina atau enggan meninggalkan rumah mereka. Gleebooks, yang telah menjalankan toko di pusat kota Sydney selama 40 tahun, bahkan memutuskan menggratiskan layanan daring mereka.

Pemerintah Australia membatasi pertemuan-pertemuan publik untuk mengekang penyebaran penyakit yang telah menginfeksi hampir 2.000 warga Australia dan membunuh delapan orang di antara mereka. Sejak Senin (23/3), langkah pembatasan diperketat saat pemerintah mewajibkan seluruh ritel untuk tutup kecuali toko bahan pangan, apotek, dan toko lain yang dianggap penting.

Baca Juga

Apakah Gleebooks termasuk toko yang harus menaati aturan tersebut masih belum jelas, namun pembaca bisa mendapatkan buku mereka melalui fasilitas antar tanpa biaya di sekitar pinggiran kota.

Gleebooks termasuk di antara ribuan toko di seluruh dunia yang dipaksa berubah untuk bertahan menghadapi gangguan terbesar terhadap sektor yang telah dirusak oleh hadirnya saingan berat seperti Amazon.com Inc lebih dari dua dekade lalu.

"Karena kami toko buku dan ritel, kami menyadari bahwa kami perlu memastikan cara semudah mungkin bagi orang-orang untuk memperoleh buku tanpa mereka perlu terpapar pada segala risiko," kata manajer toko, James Ross, kepada Reuters.

Untuk pelanggan di luar radius yang ditentukan toko, Gleebook memangkas biaya pengiriman untuk pesanan lebih dari 50 dolar Australia (sekitar Rp 481 ribu).

Pelanggan telah menerima layanan ini, dengan lonjakan penjualan daring, kata Ross. Permintaan akan buku kerajinan dan kegiatan anak-anak telah meningkat, tidak mengherankan mengingat bahwa banyak sekolah telah tutup.

Nerida Ross, pengendara sepeda toko, mengatakan buku menjadi pelarian bagi mereka yang terkurung di rumah. "Buku adalah cara yang baik untuk bepergian tanpa harus pergi ke mana pun," kata dia.

"Banyak orang yang saya kenal yang telah bekerja dari rumah menggunakan waktu mereka dengan tidak pulang-pergi ke tempat kerja, untuk membaca lebih banyak atau berbicara dengan teman atau menjadi kreatif dalam beberapa cara. Kami sedang belajar cara baru yang ada dan saya pikir membaca adalah bagian yang sangat besar dari itu. "

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement