Rabu 01 Apr 2020 23:25 WIB

Belanda akan Lanjutkan Langkah Pencegahan Wabah Corona

Tingkat infeksi virus corona di Belanda menurun tajam setelah pengetatan pencegahan.

Seorang penumpang duduk di lantai Bandara Schipol, Belanda pada Jumat (13/3). Pemerintah Belanda memerintahkan semua sekolah, restoran, dan klub olahraga ditutup sebagai bentuk pengetatan langkah pencegahan wabah corona.
Foto: Olaf Kraak/EPA
Seorang penumpang duduk di lantai Bandara Schipol, Belanda pada Jumat (13/3). Pemerintah Belanda memerintahkan semua sekolah, restoran, dan klub olahraga ditutup sebagai bentuk pengetatan langkah pencegahan wabah corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Langkah-langkah pencegahan wabah virus corona di Belanda tampaknya mampu mengurangi tingkat infeksi. Akan tetapi, program itu perlu dilanjutkan agar benar-benar efektif, kata pejabat tinggi terkait pada Rabu.

"Tingkat infeksi yang tercatat di Belanda, tempat lebih dari 1.000 orang meninggal, menurun tajam sejak pemerintah Belanda menutup seluruh sekolah, restoran, dan bar sebulan belakangan," kata kepala Institut Kesehatan Masyarakat Belanda, Jaap van Dissel, di hadapan parlemen.

Baca Juga

Van Dissel mengatakan, jumlah rata-rata orang yang terinfeksi dari seorang pembawa virus di Belanda turun di bawah 1 sejak pertengahan Maret. Pada tingkat itu, infeksi secara perlahan akan berkurang.

"Namun bukan berarti kami dapat melonggarkan langkah-langkah kami, sebab setelah itu tingkat infeksi akan naik kembali."

Kendati infeksi lebih rendah namun jumlah pasien di unit perawatan intensif akan terus melonjak dalam beberapa pekan mendatang. Van Dissel mengatakan, wabah Covid-19 kemungkinan akan mencapai puncaknya sekitar 2.400 pada akhir April.

Rumah sakit Belanda saat ini memiliki sekitar 1.600 tempat tidur perawatan intensif siap pakai. Mereka berencana menambah jumlahnya menjadi 2.400 pada Ahad.

Hingga Rabu (1/4) malam, jumlah kematian akibat wabah Covid-19 di Belanda mencapai 1.173 kasus. Total orang yang positif terinfeksi virus corona tipe baru tercatat 13.614.

sumber : Antara, Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement