REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kementerian Ekonomi Jerman mengumumkan penjualan senjata Jerman sedikit meningkat pada kuartal pertama 2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini disampaikan saat menanggapi pertanyaan Partai Kiri (die Linke) Jerman.
Pemerintah Jerman mengatakan pada tiga bulan pertama tahun ini mereka menyetujui penjualan senjata sebesar 1,16 miliar euro. Naik sebesar 43,5 juta euro dibandingkan tahun tahun 2019 di periode yang sama.
Penjualan senjata Jerman mencetak rekor pada tahun lalu. Mereka berhasil menjual 7,95 miliar euro. Penjualan sempat menurun pada tiga tahun sebelumnya setelah mereka mencetak rekor pada tahun 2015 dengan penjualan senilai 7,86 miliar euro.
Partai Kiri Jerman salah satu kelompok yang paling vokal mengkritik kebijakan penjualan senjata mengecam laporan peningkatan penjualan senjata itu terutama saat dunia sedang menghadapi pandemi virus korona.
"Ketika PBB meminta seluruh dunia melakukan gencatan senjata untuk menghadapi pandemi virus corona, pemerintah Jerman terus menyiram minyak ke atas api dengan senjata perang di wilayah-wilayah krisis," kata pakar pelucutan senjata Partai Kiri Jerman Sevim Dagdelen saat merespon pengumuman itu, seperti dilansir Deutsche Welle, Jumat (10/4).
Berdasarkan data Center for Systems Science and Engineering (CSSE) dari Johns Hopkins University, Jerman sudah melaporkan 118.235 kasus infeksi virus corona. Sebanyak 2.607 pasien meninggal dunia dan 52.407 pasien dinyatakan sembuh.
"Kami harus segera menghentikan ekspor senjata dan mengubah industri pertahanan untuk memproduksi barang-barang kebutuhan sipil seperti peralatan medis, ini waktunya untuk memproduksi nyawa bukannya kematian," tambah Dagdelen.
Walaupun penjualan senjata ke negara-negara Uni Eropa dan anggota NATO sedikit menurun. Tapi penjualan senjata Jerman ke negara non-NATO dan non-Uni Eropa meningkat tiga kali lipat dari 134 juta euro pada kuartal pertama 2019 menjadi 360 juta euro pada kuartal pertama 2020.
Kementerian Ekonomi Jerman mengatakan peningkatkan terjadi karena ada kesepakatan dengan Mesir yang melibatkan kapal kawal dan kapal selam. Mesir yang dipimpin mantan jenderal militer membeli senjata Jerman senilai 290 juta euro, membuat negara itu konsumen senjata terbesar Jerman pada kuartal pertama tahun ini.