Selasa 21 Apr 2020 00:29 WIB

Thailand Perpanjang Larangan Minum Alkohol Saat Pandemi Cor

Larangan minum alkohol ditujukan untuk hindari aktivitas sosial di Thailand.

Biksu Buddha Thailand mengenakan pelindung wajah untuk mencegah dari virus corona jenis baru atau Covid-19. Thailand disebut akan segera melonggarkan sejumlah pembatasan, tapi larangan penjualan alkohol tetap akan berlaku di Bangkok.
Foto: EPA
Biksu Buddha Thailand mengenakan pelindung wajah untuk mencegah dari virus corona jenis baru atau Covid-19. Thailand disebut akan segera melonggarkan sejumlah pembatasan, tapi larangan penjualan alkohol tetap akan berlaku di Bangkok.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Thailand memperpanjang larangan penjualan minuman beralkohol secara nasional hingga 30 April saat jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi mencapai 2.792 pada Senin (20/4). Kementerian Kesehatan Thailand namun menyiratkan beberapa pembatasan akan segera dilonggarkan.

Perpanjangan larangan penjualan minuman beralkohol akan membantu mengendalikan penyebaran virus corona dengan mencegah pertemuan sosial, kata Pongsakorn Kwanmuang, juru bicara Pemerintah Kota Metropolitan Bangkok. Semua provinsi lain juga telah memperpanjang larangan tersebut hingga akhir bulan, kata seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri.

Baca Juga

Larangan 10 hari sebelumnya berlaku di Bangkok, bertepatan dengan hari libur nasional tahunan, yang akan berakhir pada 20 April. Akhir dari periode larangan bervariasi di sejumlah provinsi.

Mayoritas dari 27 kasus baru yang dilaporkan pada Senin berada di Bangkok, kata Taweesin Wisanuyothin, juru bicara Pusat Administrasi Situasi Covid-19 Pemerintah (CCSA).

Kementerian kesehatan mengatakan akan mengusulkan kepada CCSA beberapa pembatasan yang diberlakukan untuk mengendalikan penyebaran virus corona dapat dilonggarkan, dimulai dengan 32 provinsi di Thailand di mana tidak ada kasus yang dilaporkan dalam dua minggu terakhir. Ini akan mencakup pembukaan kembali pasar dan mal bulan depan, tetapi bukan tempat hiburan.

"Transisi akan dilakukan dengan hati-hati. Akan ada keseimbangan sehingga bisnis dapat lebih maju, tetapi segalanya akan berbeda. Tidak akan ada antrean di tukang cukur dan pertemuan sosial di restoran," kata Kumnuan Ungchusak, penasihat Departemen Pengendalian Penyakit dalam sebuah pernyataan.

Thailand telah mengonfirmasi 47 kematian akibat virus corona. Tidak ada kematian baru yang dilaporkan pada Senin, untuk hari ketiga berturut-turut, dilansir Reuters.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement