REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO — Liga Arab menegaskan dukungan untuk Palestina dalam menghadapi rencana Israel mencaplok sebagian wilayah Tepi Barat. Menurut Liga Arab, sudah waktunya dunia internasional mengakui negara Palestina sesuai garis perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
“Ini (pengakuan Palestina) dapat dicapai melalui pengorganisasian mekanisme oleh Kuartet Internasional (PBB, Uni Eropa, Rusia, Amerika Serikat) dan mengadakan konferensi internasional untuk perdamaian di Timur Tengah, berdasarkan resolusi legitimasi internasional serta Inisiatif Perdamaian Arab tahun 2002,” kata Asisten Sekjen Liga Arab untuk Palestina dan Wilayah Arab yang Diduduki, Saeed Abu Ali, pada Kamis (21/5) dikutip laman kantor berita Palestina WAFA.
Abu Ali menyambut semua posisi internasional yang menolak rencana pencaplokan Tepi Barat oleh Israel. Hal itu sejalan dengan keputusan Dewan Liga Arab No.8852 yang dibuat pada 30 April 2020. Pokok putusannya adalah penolakan negara-negara Arab terhadap rencana agresif Israel menganeksasi bagian-bagian dari tanah Palestina yang diduduki pada 1967.
Dia menuntut resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan diterapkan, termasuk resolusi No.2334 tahun 2016. Resolusi itu menuntut otoritas pendudukan Israel menghentikan perampasan tanah Palestina, menyetop pembangunan permukiman, dan merobohkan permukiman yang telah ada.
Pemerintah Israel berencana mencaplok sebagian wilayah Tepi Barat pada 1 Juli mendatang. Hal itu akan diputuskan di parlemen atau Knesset. Rencana pencaplokan diyakini memperoleh banyak dukungan.
Palestina telah mengecam keras rencana tersebut. Presiden Palestina Mahmoud Abbas bahkan telah mengumumkan bahwa pemerintahannya membatalkan semua perjanjian dengan Israel dan Amerika Serikat, termasuk Perjanjian Oslo yang ditandatangani pada 1993 silam.