Jumat 22 May 2020 06:33 WIB

Sejarah Hari Ini: Debut Presiden Nixon Kunjungi Soviet

Pada 22 Mei 1972 Presiden AS ke-37 Richard Nixon tiba di Moskow

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Richard Nixon. Pada 22 Mei 1972 Presiden AS ke-37 Richard Nixon tiba di Moskow. Ilustrasi.
Foto: gidy.com
Richard Nixon. Pada 22 Mei 1972 Presiden AS ke-37 Richard Nixon tiba di Moskow. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Pada 22 Mei 1972, Presiden Amerika Serikat (AS) ke-37 Richard Nixon tiba di Moskow untuk menghadiri pertemuan puncak dengan para pemimpin Soviet. Ini adalah debut pertamanya sebagai presiden ke Uni Soviet.

Saat dia menjadi wakil presiden dari Eisenhower, satu kali sebelumnya ia telah mengunjungi Moskow. Nixon memang kerap melakukan perjalanan resmi ke luar negeri termasuk perjalanan tahun 1959 ke Moskow dan menghadiri Pameran Perdagangan dan Kebudayaan AS di Taman Sokolniki.

Baca Juga

Dilansir laman History, pada Juli 1959 kala itu setelah wapres Nixon tiba di Moskow, ia membuka membuka debat informal dengan pemimpin Soviet Nikita Khrushchev tentang kelebihan dan kekurangan sistem politik dan ekonomi pemerintah mereka. Momen itu dikenal sebagai "Debat Dapur" karena pertukaran debat yang sangat panas antara Khrushchev dan Nixon terjadi di dapur rumah model AS di pameran Amerika. Dialog ini adalah momen yang menentukan dalam Perang Dingin.

Kemudian saat kunjungan kedua pada Mei 1972, Nixon telah menjabat sebagai presiden. Tujuan kedatangannya lebih ke arah perdamaian.

Selama sepekan pertemuan puncak dengan pemimpin Soviet Leonid Brezhnev dan pejabat Soviet lainnya, AS dan Uni Soviet mencapai sejumlah perjanjian. Termasuk perjanjian yang meletakkan dasar untuk penerbangan ruang angkasa bersama pada 1975. Pada 26 Mei, Nixon dan Brezhnev menandatangani Perjanjian Pembatasan Senjata Strategis (SALT) yang paling signifikan dari kesepakatan yang dicapai selama KTT.

Perjanjian itu membatasi AS dan Uni Soviet masing-masing untuk 200 rudal antibalistik, yang akan dibagi antara dua sistem pertahanan. Presiden Nixon kembali ke AS pada 30 Mei.

Ada perbedaan yang diketahui antara kedua negara dalam masalah seperti perang di Vietnam dan Timur Tengah. Namun, Presiden Nixon berbicara tentang perlunya kerja sama dan balasan antara kedua negara dalam upaya mereka untuk menaklukkan penyakit, memperbaiki lingkungan, dan memperluas perdagangan bilateral dan hubungan ekonomi. Dia mengatakan sangat ingin membuat KTT yang mengesankan untuk substansinya.

Selama pidatonya ia menyinggung Vietnam. "Kita harus menyadari bahwa adalah tanggung jawab negara-negara besar untuk memengaruhi negara-negara lain dalam konflik atau krisis untuk memoderasi perilaku mereka," kata Nixon kala itu dikutip BBC History, Jumat (22/5).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement