REPUBLIKA.CO.ID, HEBRON -- Pasukan Israel diketahui menahan tiga orang warga Palestina di Distrik Hebron dan Betlehem, Tepi Barat selatan, Ahad (24/5). Hal ini disampaikan oleh sumber-sumber lokal dan keamanan, seperti dilansir kantor berita Palestina, Wafa, Ahad (24/5).
Direktur Masjid Ibrahimi, Syeikh Hafthi Abu Sneina membenarkan bahwa pasukan Israel menangkap seorang warga Palestina setelah memukulnya di pintu masuk masjid dan lainnya di kota tua Hebron.
Sementara itu, tentara yang menjaga pos pemeriksaan al-Container, di timur laut kota Betlehem, menahan seorang warga Palestina yang diidentifikasi sebagai penduduk kota al-Khader, selatan Betlehem.
Pasukan Israel sering menyerbu rumah-rumah Palestina hampir setiap hari di Tepi Barat dengan dalih mencari orang Palestina yang dicarinya. Hal ini kerap memicu bentrokan dengan penduduk.
Penggerebekan ini, yang terjadi juga di daerah-daerah di bawah kendali penuh Otoritas Palestina, dilakukan tanpa perlu surat perintah penggeledahan, kapan pun dan di mana pun militer memilih untuk mempertahankan kekuatan sewenang-wenangnya yang luas.
Menurut catatan Palestina, sekitar 5.700 warga Palestina, termasuk banyak perempuan dan anak-anak, saat ini mendekam di fasilitas penahanan Israel.
Di bawah hukum militer Israel, komandan tentara memiliki otoritas eksekutif, legislatif dan yudisial penuh atas 3 juta warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat. Palestina tidak memiliki suara dalam bagaimana otoritas ini dijalankan.