REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA — Produsen teh di wilayah utara Turki dilaporkan kembali melanjutkan proses panen pada Ahad (24/5), bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1441 H. Ini sekaligus menjadi awal dari libur nasional di negara itu, yang biasanya selama tiga hari berturut-turut terdapat festival diselenggarakan oleh umat Muslim.
Namun, sejak pandemi virus corona jenis baru (COVID-19) melanda dunia, semua negara di dunia memiliki aturan baru.Termasuk selama Ramadhan dan hari raya, kegiatan ibadah bersama-sama serta silaturahmi tidak diperkenankan karena berpotensi menyebarkan wabah lebih lanjut.
Turki telah memberlakukan jam malam selama libur nasional Idul Fitri yang berlangsung empat hari. Namun, Dewan Kebersihan Umum Provinsi mengizinkan para produsen teh untuk tetap beraktivitas, melakukan perjalanan antara perkebunan dan rumah mereka.
Ini memungkinkan produsen terus memanen dan teh dapat dijual segera. Setidaknya ada 16.000 petani teh di seluruh Turki, di mana sekitar 8.000 diantaranya berasal dari Istanbul, tepatnya di Provinsi Rize.
Namun, izin untuk memanen tetap dilakukan sesuai aturan untuk mencegah penyebaran virus corona jenis baru. Gubernur Rize, Kemal Ceber mengatakan 6.000 petani telah menjalani tes kesehatan untuk mengetahui apakah mereka bebas dari covid-19.
Nantinya, pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan. Sebanyak 110 profesional kesehatan nantinya dikerahkan di 207 lingkungan dan 347 desa, 11 wilayah dan kota pada hari kedua dan ketiga Idul Fitri untuk melakukan tes.