Ahad 14 Jun 2020 20:28 WIB

India Sulap 500 Gerbong Kereta Jadi Bangsal Covid-19

India pakai gerbong kereta untuk mengatasi kekurangan tempat tidur pasien Covid-19.

Penumpang duduk di dalam kereta di New Delhi, India, Senin (1/6). India mengalami lonjakan kasus di saat akan melakukan pelonggaran karantina bertahap. WHO ingatkan dunia bahwa gelombang kedua Covid-19 sangat mungkin terjadi.
Foto: EPA
Penumpang duduk di dalam kereta di New Delhi, India, Senin (1/6). India mengalami lonjakan kasus di saat akan melakukan pelonggaran karantina bertahap. WHO ingatkan dunia bahwa gelombang kedua Covid-19 sangat mungkin terjadi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pemerintah federal India akan menyediakan 500 gerbong kereta yang dilengkapi peralatan untuk merawat pasien Covid-19 di New Delhi. Kebijakan itu ditempuh setelah lonjakan jumlah kasus menyebabkan kekurangan tempat tidur di rumah sakit.

Gerbong tersebut akan meningkatkan kapasitas tempat tidur di Delhi menjadi 8.000 ranjang, kata Menteri Dalam Negeri India Amit Shah melalui Twitter, Ahad, usai pertemuan dengan menteri utama ibu kota. Pemerintah juga akan meningkatkan pengujian di kota tersebut, terutama di zona-zona penularan, melakukan survei kesehatan penduduk, dan menyediakan pasokan tabung oksigen dan ventilator yang cukup.

Baca Juga

Dengan lebih dari 22 ribu kasus aktif, Delhi menjadi negara bagian paling terdampak ketiga setelah Maharashtra dan Tamil Nadu. Menteri utama Delhi, yang memiliki populasi 20 juta, mengatakan bahwa jumlah infeksi di kota itu diperkirakan akan mencapai lebih dari setengah juta pada akhir Juli.

Shah mengatakan, sebuah komite sedang memeriksa penyediaan 60 persen tempat tidur rumah sakit swasta di Delhi dengan biaya rendah untuk pasien virus corona dan memperbaiki biaya pengujian dan perawatan. Dia menambahkan bahwa laporan akan diserahkan pada Senin (15/6).

Rencana itu terjadi setelah protes publik atas tingginya biaya tempat tidur dan perawatan virus corona di rumah sakit swasta. India adalah negara yang terdampak paling buruk keempat di dunia dengan jumlah kasus yang terus meningkat.

Negara itu melaporkan rekor satu hari lonjakan kasus pada Ahad, menambahkan hampir 12 ribu kasus terkonfirmasi dengan total menjadi lebih dari 320 ribu kasus, berdasarkan data kementerian kesehatan setempat. Karantina wilayah yang diberlakukan secara nasional oleh pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi pada akhir Maret, telah dilonggarkan.

sumber : Antara, Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement