Rabu 17 Jun 2020 20:59 WIB

China-India Upayakan Penyelesaian Sengketa Melalui Negosiasi

PBB mendesak China dan India menahan diri agar tidak terjadi eskalasi konflik.

Red: Nur Aini
Peta wilayah sengketa India-China-Pakistan.
Foto: wikicommon
Peta wilayah sengketa India-China-Pakistan.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- China kembali menegaskan bahwa bentrokan dengan militer India baru-baru ini terjadi di sisi Beijing dari perbatasan wilayah Jammu dan Kashmir yang disengketakan.

Saat berpidato dalam konferensi pers di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan bahwa "insiden itu jelas-jelas terjadi di wilayah China dan pihak India seharusnya bertanggung jawab".

Baca Juga

Sebelumnya, pada Selasa (18/6), India mengonfirmasi bahwa sedikitnya 20 tentaranya tewas dalam bentrokan di Lembah Galwan di Ladakh. Bentrokan di perbatasan itu dimulai sejak 5 Mei di Ladakh, kemudian berlanjut di lintasan Nakula di Provinsi Sikkim, dan di timur laut India tiga hari kemudian.

"Namun, saat ini China dan India terus menjalin komunikasi untuk menyelesaikan masalah ini melalui saluran diplomatik dan militer," kata Zhao.

Itu adalah pertama kalinya sejak 1975 China dan India terlibat dalam bentrokan militer di perbatasan mereka. Pascainsiden itu, juru bicara Komandan Tentara Pembebasan Rakyat China Zhang Shuili meminta India menghentikan semua tindakan provokatif dan menyelesaikan sengketa melalui perundingan.

Sengketa perbatasan antara kedua negara berlangsung selama lebih dari tujuh dekade. China mengklaim wilayah di timur laut India, sementara New Delhi menuduh Beijing menduduki wilayahnya di dataran tinggi Aksai Chin di Himalaya, yang termasuk bagian dari wilayah Ladakh.

PBB prihatin

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pun menyatakan keprihatinannya dan mendesak kedua belah pihak "menahan diri" agar tidak terjadi eskalasi konflik.

"Kami prihatin dengan adanya bentrokan dan korban jiwa di Garis Kontrol India - China. Kami senang mengetahui kedua negara terus mengupayakan penyelesaian konflik," ujar Eri Kaneko, juru bicara Sekjen PBB.

Sementara itu, Amerika Serikat bertekad akan terus memantau perkembangan isu ini dan berharap agar sengketa kedua negara dapat diselesaikan secara damai.

"Kami terus memantau situasi di sepanjang Garis Kontrol," kata seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS.

Pakistan, sekutu dekat China, menyampaikan sikapnya mengenai konflik tersebut.

"China mengupayakan yang terbaik untuk menyelesaikan sengketa perbatasan melalui negosiasi. Namun, India tampaknya tidak menunjukkan semangat yang sama," kata Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Rabu.

"Alih-alih berunding, mereka justru melanjutkan aktivitas pembangunan di wilayah yang disengketakan, sehingga memicu bentrokan ini."

Berita ini diterbitkan di: https://www.aa.com.tr/id/dunia/china-india-upayakan-penyelesaian-sengketa-perbatasan-melalui-negosiasi/1880205

sumber : Anadolu Agency
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement