Selasa 23 Jun 2020 09:57 WIB

15 Warga Desa Adat di Meksiko Dibunuh

Pembunuhan diduga dilakukan oleh enam orang bersenjata.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi Pembunuhan
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Pembunuhan

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICOCITY -- Pihak berwenang Meksiko mengatakan 15 orang penduduk desa adat yang dilanda permusuhan dibunuh. Pembunuhan ini menjadi serangan paling brutal di daerah dalam beberapa tahun terakhir.

Jaksa negara di negara bagian Oaxaca mengatakan 13 jenazah laki-laki dan dua jenazah perempuan diidentifikasi sebagai korban dalam serangan yang terjadi pada Ahad (21/6) malam dan Senin (22/6) pagi. Jenazah-jenazah tersebut ditemukan di San Mateo del Mar, pelabuhan Salina Cruz.

Baca Juga

Dalam pernyataannya Selasa (23/6) pemerintahan kota San Mateo del Mar mengatakan serangan itu dilakukan oleh enam orang bersenjata. Pemerintah kota menduga orang-orang itu didukung oleh kepala penjahat setempat.

Sementara itu jaksa negara bagian Oaxaca mengatakan mereka tengah menggelar penyelidikan tentang pemicu kekerasan di Desa Huazantlan del Rio, desa suku pribumi Ikoots. Mereka juga menyelidiki apakah serangan dilakukan dengan senjata api.

Pemerintah kota mengatakan dua orang perempuan dibunuh setelah memprotes pelecehan yang dilakukan salah satu pelaku penyerangan. Pemerintah mengatakan penyerang menyiksa dan membakar hidup-hidup lima orang korban.

Foto-foto sejumlah korban yang hangus terbakar tersebar di media sosial. Salah satu jenazah tampaknya tewas dipukuli dengan batu bata. Pemerintah negara bagian mengatakan foto-foto tersebut asli.

Belum ada orang yang telah ditangkap. Pejabat negara bagian mengatakan San Mateo del Mar yang berada di tepi pantai telah didera konflik selama bertahun-tahun. Beberapa tahun terakhir sekitar tanah genting Tehuantepec juga dilanda konflik proyek infrastruktur.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement