REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Iran Hassan Rouhani pada Selasa (23/6) menyatakan permintaan Amerika Serikat (AS) untuk menggelar pembicaraan dengan Iran adalah bohong. Hal itu diungkapnya melalui siaran langsung di stasiun TV pemerintah.
"Mereka mengatakan, 'Kami siap untuk berunding.' Mereka mengatakan sesuatu yang aneh. Apa maksudnya 'kami siap untuk berunding'? Siapa yang pergi dari meja perundingan? Siapa yang melanggar meja perundingan? Siapa yang membuat ruang perundingan bergejolak? Itu mereka," kata Rouhani. "Jadi, ini adalah sebuah kebohongan di atas kebohongan setiap hari," katanya menambahkan.
Melalui cicitan pada awal Juni, Presiden AS Donald Trump mendesak Iran agar membuat kesepakatan dengan Amerika. Sejak 2018 saat Trump angkat kaki dari kesepakatan nuklir 2015 Iran dengan enam negara besar dunia, Washington kembali memberlakukan sanksi untuk menekan ekspor minyak Iran sebagai bagian dari kebijakan "tekanan maksimum".
AS mengaku tujuannya untuk memaksa Teheran agar menyetujui kesepakatan yang lebih luas, yang membatasi kerja nuklir miliknya, dengan membatasi program rudal balistik dan menghentikan perang proksi regional. Iran sudah lama mengatakan bahwa mereka tidak akan berunding selama sanksi AS masih berlaku.