Kamis 02 Jul 2020 13:18 WIB

Geng Bersenjata Kembali Serang Pusat Rehabilitasi di Meksiko

Pusat rehabilitasi telah menjadi sasaran geng kriminal untuk kuasai bisnis narkoba

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Seorang korban perang kartel narkoba Meksiko tewas tergeletak di jalanan. Pusat rehabilitasi telah menjadi sasaran geng kriminal untuk kuasai bisnis narkoba. Ilustrasi.
Foto: AP/Miguel Tovar
Seorang korban perang kartel narkoba Meksiko tewas tergeletak di jalanan. Pusat rehabilitasi telah menjadi sasaran geng kriminal untuk kuasai bisnis narkoba. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Polisi melaporkan serangan bersenjata di sebuah fasilitas rehabilitasi narkoba pusat kota Meksiko, Irapuato, kembali terjadi pada Rabu (1/7). Serangan ini sedikitnya membunuh 24 orang dan menunjukan tantangan pemerintah Meksiko dalam memenuhi janji untuk menghentikan kekerasan geng.

Petugas keamanan negara bagian Guanajuato mengatakan di samping korban jiwa, orang-orang bersenjata itu melukai tujuh orang. Serangan ini pun menjadi kali kedua yang terjadi di Irapuato selama sebulan terakhir.

Baca Juga

Foto-foto dari tempat kejadian yang dibagikan oleh polisi kepada wartawan setempat menunjukkan setidaknya 11 mayat dengan berlumuran darah tergeletak di sebuah ruangan. Serangan itu adalah salah satu pembunuhan massal terburuk sejak Presiden Andres Manuel Lopez Obrador berkuasa 19 bulan lalu.

Lopez Obrador telah berjanji untuk mengurangi rekor tingkat kekerasan sejak menjabat. Namun, kasus pembunuhan mencapai rekor baru tahun lalu dan tren masih lebih tinggi pada 2020.

Pada 6 Juni, 10 pria meninggal dunia ketika orang-orang bersenjata melepaskan tembakan di sebuah pusat rehabilitasi bagi para pecandu di Irapuato. Belum ada rincian lebih lanjut apakah fasilitas yang sama kembali diserang.

Guanajuato yang merupakan pusat pembuatan mobil besar telah menjadi salah satu titik nyala utama kekerasan kriminal di Meksiko. Pusat-pusat rehabilitasi telah menjadi sasaran geng-geng kriminal untuk menguasai bisnis narkoba di akar rumput.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement