Selasa 07 Jul 2020 17:14 WIB

Pemandu Wisata Paris Unjuk Rasa di Depan Museum Louvre

Para pemandu wisata berunjuk rasa meminta dukungan pemerintah dari krisis Covid-19.

Puluhan pemandu wisata di Paris mengenakan masker dan memegang potret Mona Lisa saat berunjuk rasa di luar museum Louvre, Senin (6/7) waktu setempat (Foto: ilustrasi unjuk rasa)
Foto: Christophe Petit/EPA
Puluhan pemandu wisata di Paris mengenakan masker dan memegang potret Mona Lisa saat berunjuk rasa di luar museum Louvre, Senin (6/7) waktu setempat (Foto: ilustrasi unjuk rasa)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan pemandu wisata di Paris mengenakan masker dan memegang potret Mona Lisa saat berunjuk rasa di luar museum Louvre, Senin (6/7) waktu setempat. Mereka meminta dukungan dari pemerintah agar mereka bisa melewati krisis virus Covid-19 dari minimnya wisatawan.

Dilansir Reuters, Selasa (7/7), mereka berkumpul di depan piramida kaca Louvre di saat museum itu mulai dibuka lagi untuk pengunjung setelah empat bulan ditutup akibat pandemi. Pada Mei, Prancis mengumumkan langkah-langkah senilai 18 miliar euro untuk mendukung sektor pariwisata yang terdampak pandemi global.

Baca Juga

Namun salah satu pengunjuk rasa, Margot Schmitz, mengatakan, dana tersebut sepertinya tidak menyentuh pemandu wisata. Pasalnya. para pemandu wisata kebanyakan memiliki kontrak jangka pendek dan berisiko menghadapi kesulitan finansial.

"Pemerintah tidak mendengarkan, kami tidak punya suara," kata Schmitz.

Mungkin baru beberapa bulan sebelum banyak turis mancanegara kembali ke Paris seperti sebelum pandemi. Tempat wisata seperti Menara Eiffel baru dibuka lagi pada 25 Juni lalu. Durasi penutupan menara Eiffel selama pembatasan wilayah mencapai rekor terlama setelah Perang Dunia II.

Istana Versailles kembali dibuka pada 6 Juni, sementara museum Louvre boleh didatangi pengunjung pada 6 Juli. Louvre, yang memiliki 9,6 juta pengunjung tahun lalu, ditutup pada bulan Maret, beberapa hari sebelum Prancis melakukan lockdown nasional yang ketat untuk membendung penyebaran virus.

sumber : Reuters/Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement