Rabu 15 Jul 2020 10:54 WIB

Selandia Baru Harus Siap Hadapi Wabah Baru Covid-19

Perdana Menteri Selandia Baru ingatkan negaranya harus siap hadapi Covid-19 lagi

Rep: Kamran Dikarma/Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Penumpang menunggu bus di terminal transit, Christchurch, Selandia Baru, Senin (8/6). Perdana Menteri Selandia Baru ingatkan negaranya harus siap hadapi Covid-19 lagi. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Mark Baker
Penumpang menunggu bus di terminal transit, Christchurch, Selandia Baru, Senin (8/6). Perdana Menteri Selandia Baru ingatkan negaranya harus siap hadapi Covid-19 lagi. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan negaranya harus bersiap menghadapi wabah baru Covid-19. Hal itu karena pandemi terus menyebar secara global.

Ardern mengungkapkan saat ini wabah Covid-19 "meledak" di luar Selandia Baru. Negara-negara yang sebelumnya menjadi model dalam perang melawan virus, kini harus menghadapi epidemi lebih lanjut.

Baca Juga

Kendati demikian, Ardern menyebut pemerintahannya tidak akan menghentikan strategi eliminasi jika transmisi atau penularan komunitas ditemukan. "Tidak ada sistem yang terbukti bodoh seratus persen dan di seluruh dunia kami melihat bahkan langkah-langkah paling keras sedang diuji oleh virus," ujarnya pada awak media, Rabu (15/7).

Selandia Baru memang merilis kerangka kerja baru tentang bagaimana ia melawan virus ketika terjadi kasus baru. Namun eliminasi masih merupakan strategi utama.

Selandia Baru merupakan salah satu negara yang berhasil menekan penyebaran Covid-19. Negara ini berhasil membuat kurva yang awalnya melonjak menjadi menurun dan melandai. Saat ini negara tersebut memiliki 1.547 kasus corona dengan 22 kematian.

Wilayah Pasifik Selatan ini terakhir kali melaporkan kasus penularan komunitas dua setengah bulan lalu. Selandia Baru telah berjanji untuk menghilangkan virus, artinya menghentikan penularan selama dua minggu setelah kasus terakhir diselesaikan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement