Selasa 28 Jul 2020 17:42 WIB

Rusia tak Berencana Gabung Kembali ke G7

Rusia mengaku sudah puas dengan keanggotaan di G20

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
 Presiden Vladimir Putin
Foto: AP/Alexei Druzhinin/Pool Sputnik Kremlin
Presiden Vladimir Putin

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemerintah Rusia mengatakan tidak memiliki rencana untuk kembali bergabung dengan kelompok G7. Moskow mengaku puas dengan keanggotaannya di G20.

"G20 mungkin lebih baik dalam memenuhi realitas ekonomi modern dari sudut pandang pusat-pusat pembangunan ekonomi di dunia," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Senin (27/7), dikutip laman Xinhua.

Baca Juga

Sebelumnya, Rusia merupakan anggota G8 bersama dengan Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat (AS). Namun keanggotaan Moskow dihentikan karena keputusannya melakukan aneksasi atas Krimea pada 2014.

Baru-baru ini, Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas menolak usulan Presiden AS Donald Trump untuk menarik kembali Rusia ke G7. "Alasan pengecualian Rusia adalah aneksasi Krimea dan intervensi di Ukraina timur. Selama kita tidak punya solusi di sana, saya tidak melihat peluang untuk ini (Rusia bergabung kembali ke G7)," kata Maas kepada surat kabar Rheinische Post berbahasa Jerman.

Maas pun menolak usulan Trump untuk memperluas anggota G7 dengan memasukkan India, Australia, dan Korea Selatan. "G7 dan G20 adalah dua format terkoordinasi yang masuk akal. Kita tidak membutuhkan G11 dan G12," ujarnya.

Pada Juni lalu, Trump mengatakan bahwa masuk akal jika Presiden Rusia Vladimir Putin diundang ke konferensi G7. "Ini bukan pertanyaan tentang apa yang dia lakukan. Ini pertanyaan yang masuk akal," kata Trump kepada Fox News pada 3 Juni lalu.

"Masalahnya adalah banyak hal yang kita bicarakan adalah tentang Putin, jadi kita hanya duduk-duduk membuang-buang waktu karena Anda harus menyelesaikan pertemuan Anda dan seseorang harus memanggil Putin atau berurusan dengan Putin pada hal-hal yang berbeda. Dan saya katakan bawa dia," ucap Trump. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement