REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kementerian Pertahanan Korea Selatan (Korsel) mengatakan mereka mengawasi aktivitas nuklir dan rudal Korea Utara (Korut) setelah media melaporkan tampaknya Pyongyang tengah mengembangkan hulu ledak nuklir yang diperkecil.
Mengutip laporan rahasia PBB, kantor berita Reuters melaporkan sejumlah negara yakin Korut 'mengembangkan perangkat nuklir yang diperkecil' agar dapat muat masuk ke hulu ledak rudal balistik.
Wakil juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel Kolonel Moon Hong-sik mengatakan Seoul melihat teknologi Korut sudah 'cukup' untuk memperkecil hulu ledak nuklir. Penilaian ini juga disampaikan dalam laporan dua tahunan Kementerian Pertahanan Korsel pada 2018 lalu.
"Militer kami mengawasi dengan ketat aktivitas rudal dan nuklir Korea Utara dan Korea Selatan dan Amerika Serikat menjaga sistem kerja sama," kata Moon dalam konferensi pers seperti dilansir dari kantor berita Korsel, Yonhap, Selasa (4/8).
Pada pekan lalu Pemimpin Korut Kim Jong-un mengatakan negaranya 'tidak akan berhenti mengasah kapasitas kekuatan pertahanan nasional'. Hal ini disampaikan dalam peringatan ke-67 penandatanganan perjanjian gencatan senjata Perang Korea 1950-1953.
"Berkat pertahanan perang kami yang andal dan efektif, maka tidak ada lagi perang di tanah ini dan masa depan dan keamanan nasional kami akan dijamin secara permanen," kata Kim seperti dikutip kantor berita Korut, KCNA.