REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Berbagai satuan di bawah Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) menggelar latihan tempur di Selat Taiwan dan perairan di sekitarnya, sementara Taipei menyatakan tidak akan menyerah atas tindakan provokatif Beijing itu.
Juru bicara Komando Armada Timur PLA Kolonel Senior Zhang Chunhui dalam keterangan persnya di laman resmi militer China, Jumat (14/8), mengatakan bahwa latihan tersebut untuk memastikan dan meningkatkan kemampuan beberapa satuan saat harus melakukan operasi bersama.
"Mereka harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghadapi situasi keamanan di Selat Taiwan saat ini sekaligus menjaga kedaulatan nasional," kata Zhang yang kalau di Indonesia pangkat militernya setara dengan jenderal bintang satu itu.
Dengan berseru Taiwan sebagai bagian tak terpisahkan dari China, dia menambahkan bahwa tindakan negatif beberapa negara asing baru-baru ini terkait Taiwan telah memberikan sinyal yang justru dapat menimbulkan ancaman besar dalam menjaga perdamaian dan stabilitas regional di Selat Taiwan. Oleh karena itu, latihan yang digelar Komando Armada Timur mengirimkan pesan bahwa militer China akan terus meningkat di Taiwan seiring dengan meningkatnya kolusi antara Amerika Serikat dan Taiwan, demikian laman militer China.
Di lain pihak, Taipei menyatakan tidak akan gentar menghadapi provokasi Beijing itu.
"Beijing tidak boleh bertindak gegabah karena apa pun intimidasi akan kami tentang," demikian pernyataan Wakil Kepala sekaligus juru bicara Dewan Pemerintah Taiwan untuk Urusan China Daratan (MAC) Chiu Chui Cheng seperti yang dikutip media resmi Taiwan, Jumat.
Latihan militer China berpotensi merusak perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan dan membahayakan nyawa dan harta benda rakyat Taiwan, kata Chiu. Situasi Selat makin memanas setelah kunjungan resmi Menteri Kesehatan dan Kemanusiaan AS Alex Azar ke Taiwan belum lama ini. Hal itulah yang dimaksud Beijing sebagai tindakan negatif asing terkait Taiwan.
Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan (MND) sebagaimana dikutip kantor berita CNA mengatakan ada latihan bersama intelijen dan pemantauan di wilayah udara Selat Taiwan. Sayangnya, MND tidak memberikan keterangan lebih lanjut dengan negara mana latihan dimaksud.